Ethics in Higher Education and Problem-Based Learning

Abstract

Based on the daily problematics of the current globalized world, this article aims to reiterate the relevance of Ethics' studies in higher education. The analysis utilises the Problem-Based Learning (PBL) concept and the Kantian reflections on education to offer a constructive way to stimulate students' moral growth. The study begins with an introduction of its significance, then it considers the materials studied and the methodology used. Through the collection of bibliographical data, a descriptive approach to Howard Barrows' instruction method and the Kantian thought is given. Afterwards, the paper explains the harmonization between both, showing how Ethics can and should be debated during professional training. It also explains the role of the PBL in this process, concluding that both are the perfect combination for allowing not only the students but also the tutors, to develop their individual common sense and to better adapt to unexpected challenges.

Diskrepansi Kompetensi Program Studi Dan Dunia Kerja: Perspektif Lulusan Program Studi Pendidikan Dan Pengajaran Agama Katolik

“…Dosen juga bisa menggunakan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), di mana dosen dapat mengajukan masalah realistis dan mahasiswa dituntut untuk memecahkannya melalui penelitian pribadi atau kelompok dengan menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah mereka peroleh (Moreno, 2018). Dengan model pembelajaran tersebut, dosen tidak melulu terpaku pada cara mengajar yang menekankan mahasiswa untuk menghafal, pemberian tugas yang menumpuk juga akan menimbulkan demotivasi pada mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris (Palimbunga Theo Dedy, 2022).…”

Puntos de encuentro entre pensamiento crítico y metacognición para repensar la enseñanza de ética

“…Un indicio de ello es el hecho de que, a la hora de enseñar ética, los supuestos antropológicos y psicológicos que poseía en la base de su ética normativa un filósofo del siglo XVIII como Immanuel Kant, aún suelan suponerse como vigentes. Como ejemplos recientes de ello, podrían mencionarse los desarrollos de Moreno (2018), Mueller (2019) o Madhloom (2019).…”