Pendahuluan: Daun bakung (Crinum asiaticum L.) digunakan untuk obat terkilir dan patah tulang. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun bakung yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, triterpenoid. Bioaktif flavonoid dianggap sebagai fitokimia terpenting dalam tumbuhan yang memiliki manfaat biologis bagi manusia secara luas. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengisolasi senyawa flavonoid dari daun bakung (Crinum asiaticum L.). Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, penelitian meliputi pengumpulan dan penyiapan bahan tumbuhan, pengolahan sampel, karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, skrining fitokimia, hidrolisis, fraksinasi, analisis menggunakan kromatografi kertas (KKt), isolasi senyawa menggunakan kromatografi kertas (KKt) preparatif. Isolat yang diperoleh diuji kemurniannya dengan KKt satu arah dan dua arah, isolat diidentifikasi secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser. Hasil: Hasil karakterisasi diperoleh kadar air 7,21%, kadar sari larut air 11,21%, kadar sari larut etanol 9,23%, kadar abu total 1,99%, kadar abu tidak larut asam 0,81%. Hasil skirining diperoleh positif mengandung senyawa flavonoid. Hasil analisis KKt diperoleh fase gerak terbaik adalah asam asetat 5% dengan penampak bercak uap ammonia, hasil isolasi KKt preparatif diperoleh satu isolat tunggal berwarna biru yang selanjutnya diidentifikasi dengan spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser, menghasilkan serapan panjang gelombang maksimum (λ maks) pada pita II sebesar 253 nm yang diduga bahwa isolat yang diidentifikasi adalah flavonoid golongan isoflavon. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian fraksi etil asetat daun bakung dapat diisolasi menggunakan kromatografi kertas dan hasil identifikasi secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser isolat diduga senyawa golongan isoflavon.