ABSTRAK Diabetic foot ulcer didefinisikan sebagai luka terbuka di permukaan kulit yang timbul berawal dari makroangipati hingga menyebabkan vaskulerinsusifiensi serta neuropati yang dapat menyebabkan infeksi. Masalah keperawatan utama yang didapatkan pada pengkajian terhadap pasien Ny.T, Ny.R dan Ny,K adalah gangguan integritas jaringan yang dibuktikan dengan adanya data subjektif dan objektif pada pasien dengan gejala dan tanda mayor yang ada berupa luka diabetic foot ulcer. Ketiga klien menggunakan terapi tambahan pada perawatan lukanya yaitu terapi ozone dan infrared. Terapi ozone dan infrared merupakan terapi tambahan pada perawatan luka yang dapat mempercepat penyembuhan luka, mengurangi infeksi pada luka serta mengurangi bau pada luka. Analaisis asuhan keperawatan melalui intervensi terapi ozone dan infrared sebagai adjunctive treatment pada pasien dengan Diabetic foot ulcer di Wocare Center Kota Bogor. Terapi ozone dan infrared dilakukan disetiap pertemuan perawatan luka yang dilakukan 3 hari sekali pada Ny.T, Ny.R dan Ny.K dengan durasi 15menit/sesi terbukti efektif terhadap proses percepatan penyembuhan luka, mengurangi infeksi serta mengurangi bau pada luka. Hal itu dibuktikan dalam penurunan skor luka menggunakan winner scale score serta penurunan parameter bau odor menggunakan odor assesment tools. Berdasarkan case study yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terapi ozone dan infrared sebagai terapi adjuvant mampu membantu proses mempercepat penyembuhan luka, mengurangi infeksi pada luka serta mengurangi bau pada luka. Terapi ozone dan infrared akan maksimal lagi dilakukan bersama dengan perawatan luka menggunakan teknik lembab sehingga diharapkan mendapat hasil yang diharapkan untuk penyembuhan luka. Kata Kunci: Diabetic Foot Ulcer, Terapi Ozone, Infrared ABSTRACT Diabetic foot ulcer is defined as an open wound on the surface of the skin that arises from macroangiopathy to cause vascular insufficiency and neuropathy which can cause infection. The main nursing problem found in the assessment of Mrs.T, Mrs.R and Mrs.K is a disruption of tissue integrity as evidenced by the existence of subjective and objective data in patients with major symptoms and signs in the form of diabetic foot ulcers. The three clients used additional therapy in wound care, namely ozonee and infrared therapy. Ozonee and infrared therapy are additional therapies in wound care that can accelerate wound healing, reduce wound infection and reduce wound odor. Analysis of nursing care through ozonee and infrared therapy interventions as a therapeutic treatment for patients with Diabetic foot ulcer at the Wocare Center, Bogor City. Ozonee and infrared therapy are carried out at every wound care meeting which is carried out once every 3 days for Mrs.T, Mrs.R and Mrs.K with a duration of 15 minutes/session proven to be effective in accelerating wound healing, reducing infection and reducing odor in the wound. This was proven in reducing wound scores using the winner scale score and reducing odor parameters using odor assessment tools. Based on the case study that has been done, the authors conclude that ozonee and infrared therapy as adjuvant therapy can help accelerate wound healing, reduce wound infection and reduce wound odor. Ozonee and infrared therapy will be maximally carried out together with wound care using moist techniques so that it is expected to get the expected results for wound healing. Keywords : Diabetic Foot Ulcer, Ozonee Therapy, Infrared