Peningkatan volume lalu lintas merupakan masalah yang menyebabkan kemacetan suatu ruas jalan khususnya di jalan perkotaan. Permasalahan titik kemacetan umumnya terjadi pada persimpangan, bias dijumpai pada simpang empat Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Panembahan Bandala, dan Jalan Basuki Rahmat yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, antrian kemacetan dan tundaaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perlu atau tidaknya pemasangan traffic light pada simpang tersebut. Data sekunder yang digunakan adalah data penduduk Kabupaten Ketapang dan peta lokasi penelitian. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan melalui survey geometrik dan survey volume lalu lintas pada hari Kamis (mewakili hari kerja), d a n nSabtu-Minggu (mewakili hari libur). Analisis data menggunakan MKJI 1997. Pada hari kerja, puncak sore nilai kapasitas (C) sebesar 2.794,1 smp/jam, arus lalu lintas (Q) sebesar 2.376,4 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,85, peluang antrian (QP) sebesar 57,40%-29,04%. Pada hari libur, puncak sore dengan nilai kapasitas (C) sebesar 2.948,14 smp/jam, arus lalu lintas (Q) sebesar 2.680,4 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,91, peluang antrian (QP) sebesar 65,53%-33,22%. Hasil analisis pada simpang Taman Kota Ketapang perlu dilakukan perencanaan pemasangan traffic light karena sudah melampaui 750 kendaraan/jam selama 8 jam yang merupakan salah satu kriteria pemasangan alat pemberi isyarat lampulalu lintas (APILL).