2016
DOI: 10.7454/eki.v1i1.1933
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Pengadaan Obat Publik Pada JKN Berdasarkan Data e-Catalogue Tahun 2014-2015

Abstract: AbstrakSejak dimulainya JKN, pengadaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) publik dilaku- kan dengan e-Purchasing melalui e-Catalogue. Didasarkan pada RKO dan HPS, penyusunan e-Catalogue dilakukan melalui proses lelang dan negosiasi harga. Rantai proses tersebut akan berdampak pada jenis (molekul) dan jumlah obat yang tayang dalam e-Catalogue maupun jumlah dan volume permintaan oleh faskes publik (e-Order).TujuanPenelitian bertujuan untuk mengevaluasi e-Order menurut kategorisasi obat, yaitu generik… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ketikidis, dkk dalam Kusmini, dkk [5] menyatakan biaya penyediaan obat pada fasilitas kesehatan melalui e-procurement lebih efisien. Penggunaan e-procurement dengan prosedur e-purchasing ini dari biaya obat yang dikeluarkan dapat menekan biaya obat [2], sehingga pengadaan e-purchasing ini dapat berjalan dengan efisien dan murah.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ketikidis, dkk dalam Kusmini, dkk [5] menyatakan biaya penyediaan obat pada fasilitas kesehatan melalui e-procurement lebih efisien. Penggunaan e-procurement dengan prosedur e-purchasing ini dari biaya obat yang dikeluarkan dapat menekan biaya obat [2], sehingga pengadaan e-purchasing ini dapat berjalan dengan efisien dan murah.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hal tersebut akan menimbulkan permasalahan apabila persediaan obat tidak terpenuhi sehingga dapat mempengaruhi proses penyembuhan pada pasien. Pengadaan obat di era JKN ini sudah merambat menggunakan bebasis internet atau digital di tempat pelayanan kesehatan dengan menggunakan epurchasing melalui e-catalogue [2].…”
unclassified
“…Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai perpanjangan tangan industri farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat Baik (CPOB). PBF memiliki peran penting lainnya sebagai penggerak rantai pasok terkait perpindahan obat agar bisa sampai ke tangan konsumen 6 .…”
Section: Ketua Umum International Pharmaceuticalunclassified
“…Besides, the hospitals complained about the difficulty of accessing e-catalog (Dwiaji, Sarnianto, Thabrany, & Syarifudin, 2016;Kusmini, Satibi, & Suryawati, 2016). It carried on as common event as e-catalogs run the mechanism for the tender of medicines and medical consumables needed in government health facilities (Hasbullah Thabrany, Sari, Tilden, Dunlop, & Hajaraeni, 2015).…”
Section: Package Benefitsmentioning
confidence: 99%