2012
DOI: 10.22302/jpk.v30i2.123
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Pengujian Lanjutan Klon Karet Irr Seri 120-140

Abstract: AbstrakProgram pemuliaan dan seleksi tanaman karet dilakukan secara bertahap dari mulai seleksi progeni, uji plot promosi dan pendahuluan serta uji lanjutan dan adaptasi. Dari hasil uji pendahuluan telah dihasilkan beberapa genotipe yang potensial sebagai penghasil lateks serta memiliki sifat-sifat sekunder penting yang baik. Untuk mendapatkan informasi yang lebih luas, sebanyak 17 genotipe terpilih dari uji pendahuluan yang diregistrasi menjadi klon IRR seri 120 -140 diuji pada tahap lanjutan di lokasi kebun … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2015
2015
2016
2016

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Variabilitas genetik tinggi yang terbentuk dari suatu program persilangan diharapkan akan diperoleh genotipe sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh pemulia tanaman (Syukur, Sujiprihati, & Yunianti, 2014). Khusus pada tanaman karet, peningkatan potensi hasil lateks masih merupakan tujuan utama para pemulia karet (Aidi-Daslin, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Variabilitas genetik tinggi yang terbentuk dari suatu program persilangan diharapkan akan diperoleh genotipe sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh pemulia tanaman (Syukur, Sujiprihati, & Yunianti, 2014). Khusus pada tanaman karet, peningkatan potensi hasil lateks masih merupakan tujuan utama para pemulia karet (Aidi-Daslin, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Klon IRR 112 pada tahun keempat dan kelima lilit batangnya mencapai 44,8 cm dan 52,0 cm dengan pertambahan lilit batang rata-rata 13,0 cm/th atau 15% lebih cepat dan berbeda nyata dari PB 260. Karakteristik klon yang demikian termasuk kultivar karet yang tumbuh cepat, karena selama pada masa TBM (tanaman belum m e n g h a s i l k a n ) m e m p e r l i h a t k a n pertambahan lilit batang lebih dari 13 cm/th (Aidi-Daslin et al, 2009 ;Aidi-Daslin, 2012 tergolong p a l i n g l a m b a t d e n g a n r a t a -r a t a pertambahan lilit batang selama tanaman belum menghasilkan antara 9,2-10,0 cm/th. Perbedaan kecepatan pertumbuhan antar k l o n p a d a m a s a t a n a m a n b e l u m menghasilkan dapat disebabkan oleh perbedaan respon antar klon atas keadaan rata-rata jumlah hujan per tahun yang rendah (Munthe, 1996 ;Thomas, 1996).…”
Section: Pertumbuhan Lilit Batangunclassified