“…Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah banyak menghasilkan teknologi varietas unggul kedelai yaitu sebanyak 37 varietas dengan keunggulan diantaranya adalah i) potensi hasil tinggi lebih dari 3 t/ha misalnya varietas Detap, Derap, Demas, Dega, Gema, Grobogan dan Biosoy, ii) toleran terhadap cekeman biotik dan abiotik tertentu misalnya tahan naungan lebih dari 50 % pada varietas Denasa, iii) umur panen genjah sehingga dapat disesuaikan dengan pola tanam misalnya varietas Gema dan Denasa, iv) keunggulan mutu hasil sesuai dengan permintaan pasar misal kedelai berbiji besar disukai oleh produsen tempe seperti varietas Grobogan, Anjasmara, Biosoy dan Denasa, sedangkan kedelai berbiji kecil-sedang lebih disukai oleh pengrajin tahu seperti varietas Gema, Dena dan Demas, v) tahan rebah dan tidak mudah pecah polong misalnya varietas Deja, Detap, Derap dan Dega (Balitkabi, 2021;BB Biogen, 2018). Banyaknya varietas unggul tersebut memberikan keleluasaan bagi petani untuk memilih varietas yang sesuai dengan kondisi spesifik lokasi dan pergiliran varietas (Rohaeni & Ishaq, 2016). Namun secara nyata, tingkat sebaran dan adopsi petani terhadap varietas unggul kedelai masih relatif lambat.…”