Ada 229 desa wisata yang saat ini sudah terbentuk di Yogyakarta. Desa wisata tersebut memiliki permasalahan yang beragam, salah satunya adalah pendapatan warga lokal yang tidak meningkat dikarenakan keterbatasan warga dalam mempromosikan desa wisatanya. Platform guidehub.id adalah startup yang membantu desa wisata mempromosikan paket wisata yang dimiliki. Pengguna guidehub.id adalah warga desa wisata. Keragaman latar belakang dari pengguna menuntut pembuatan antarmuka yang mudah digunakan. Kesalahan perancangan antarmuka akan berakibat pada pendapatan desa, Oleh karena itu, sebelum website digunakan oleh pengelola desa wisata, perlu adanya evaluasi terhadap website guidehub.id. Penelitian ini bermaksud mengevaluasi dengan cara mencari nilai severity rate untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada pengembang website dengan metode usability heuristic. Metode yang digunakan untuk mengukur usability website adalah 8 Golden Rule dari Shneiderman. Hasilnya perbaikan antarmuka marketplace desa wisata (guidehub.id) cukup mayor. Terdapat 5 variabel yang memiliki severity rate tinggi yang artinya harus diperbaiki sebelum website diluncurkan yaitu pada variabel Strive for consistency, Offer informative feedback, Prevent Errors, Permit easy reversal of action dan Support internal locus of control. Rekomendasi untuk temuan yang ada adalah bahasa yang harus konsisten, perlu adanya pemberitahuan apakah user berhasil atau gagal login, sebaiknya ada penanganan error pada saat booking dan submit tour, sebaiknya data tetap ada ketika mengisi form dan ingin kembali ke halaman sebelumnya, dan seharusnya user memiliki control sepenuhnya ketika memilih menghapus tour namun mengurungkan niat untuk menghapus.