that the number of catches obtained by fishermen is more optimal. With secondary data based on the type of cultivation developed by fishing communities, the authors intend to explore this data so that they can examine more deeply the most effective types of cultivation using analysis of variance to find out the differences between each type of cultivation and cluster analysis using the complete linkage method. to find out the grouping of marine culture production based on the types developed by fishing communities in Indonesia. The correlation between the observed variables is 0.008, so it can be said that there is no relationship between the observed variables. In addition, the sig. and t-test. sig value is obtained. > α (5% = 0.05). This means that there is a significant average difference in fish production results based on the type of cultivation developed by fishing communities. With the grouping of types of marine cultivation developed by the Wesleyan community using the complete-linkage method, they are divided into 3 groups based on the degree of similarity in the production results obtained. Cluster 1 consists of Floating Nets, and Pools; Cluster 2 consists of other seas, seaweed, cages, and fishing nets; and Cluster 3 consists of Fresh Floating Nets, Minapadi, and Ponds. Keywords: Complete-Linkage; Fish Production; Mariculture; Multivariate Analysis; T-test; Abstrak: Berdasarkan penelitian sebelumnya pada analisis variansi untuk menguji perbedaan rata-rata pada masing-masing perlauan peletakan sudut jarring agar jumlah tangkapan yang diperoleh nelayan lebih optimal. Dengan adanya data sekunder berdasarkan jenis budidaya yang dikembangkan masyarakat nelayan, penulis bermasksud untuk melakukan eksplorasi pada data tersebut agar dapat mengkaji lebih dalam terhadap jenis budidaya yang paling efektif dengan analisis variansi untuk mengetahu perbedaan dari masing-masing jenis budidaya serta analisis cluster dengan metode complate linkage untuk mengetahui adanya pengelompokan hasil produksi bududaya laut berdasarkan jenis yang dikembangkan oleh masyarakat nelayan di Indonesia. Korelasi antar variabel yang diamati sebesar 0.008, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel yang diamati. Selain itu, hasil uji sig. dan uji t. diperoleh nilai sig. > α (5% = 0.05). Artinya, terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan hasil produksi ikan berdasarkan jenis budidaya yang dikembangkan oleh masyarakat nelayan. Dengan adanya pengelompokan jenis budidaya laut yang dikembangkan oleh masyarakat neleyan dengan metode complete-linkage terbagi atas 3 kelompok berdasarkan tingkat kemiripan hasil produksi yang diperoleh. Cluster 1 terdiri dari Jaring Apung, Kolam; Cluster 2 terdiri dari Laut lainnya, Rumput laut, Keramba, Jaring Tancap; dan Cluster 3 terdiri dari Jaring Apung Tawar, Minapadi, Tambak. Kata kunci: Analisis Multivariate; Budidaya Laut; Complate-Linkage; Produksi Ikan; Uji-t;