“…Berat lahir yang tidak ditimbang maupun bayi yang tidak memiliki catatan penimbangan juga menjadi masalah pada beberapa negara berkembang lain (Hadush et al, 2017;Marchant et al, 2010;Nabiwemba et al, 2013;Otupiri et al, 2014;Sreeramareddy et al, 2008). Oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan ukuran pengganti berat lahir untuk dapat mendeteksi kasus BBLR diantaranya panjang telapak kaki (Marchant et al, 2010;Nabiwemba et al, 2013), lingkar dada (Chukwudi et al, 2018;Hadush et al, 2017;Mullany et al, 2007;Otupiri et al, 2014;Sreeramareddy et al, 2008), lingkar kepala (Hadush et al, 2017;Taksande et al, 2007), lingkar lengan atas (Goto, 2011;Neeluri & Pamarthi, 2018;Otupiri et al, 2014;Vaik P et al, 2017;Verma et al, 2014), dan lingkar betis (Otupiri et al, 2014;Sheikh et al, 2017;Suneetha & Kavitha, 2016;Sunil Kumar, Sudarshan, & Vatsala, 2013) Pendeteksian BBLR secara cepat dan penanganan yang tepat merupakan hal yang penting terutama dalam kelangsungan hidup bayi (Administrative Committee on Coordination/ Subcommittee on Nutrition, 2000; Pojda & Kelley, 2000), namun sulit dilakukan jika persalinan terjadi di rumah dan tidak ditolong oleh non tenaga kesehatan yang disebabkan karena ketidaktersediaan alat penimbangan atau tidak adanya tenaga pengukur yang terlatih (Kusharisupeni et al, 2013;Neeluri & Pamarthi, 2018;Suneetha & Kavitha, 2016). Oleh karenanya diperlukan alternatif metode pendeteksian BBLR yang cepat, akurat dan mudah dilakukan.…”