Data penggunaan partograf masih rendah, di fasilitas pelayanan 25 % di RS 45 % di Puskesmas dan 54% di Klinik bersalin. Bidan menilai pengisian partograf sulit, membutuhkan waktu lama. Melihat fenomena tersebut, peneliti menghasilkan inovasi partograf digital yang dirancang untuk mempermudah pengisian partograf, serta mendeteksi penyulit persalinan dan belum dibuktikan efektivitasnya. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan partograf digital berbasis android terhadap ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan klinik. Penelitian ini menggunakan quasi experimental Nonequivalent Control Group Design untuk melihat efektivitas pengambilan keputusan klinik pada kelompok kasus (Partograf Digital) dan kelompok Kontrol (Partograf Manual). Populasi penelitian seluruh bidan dan Ibu bersalin di Kabupaten Ciamis pada bulan Juni – Agustus Tahun 2023, teknik pengambilan sampel three stage sampling dipadukan dengan purposive sampling dan simple random sampling, sehingga sampel penelitian yang didapatkan yaitu 50 ibu bersalin untuk masing-masing kelompok, yang ditolong oleh 20 bidan Rancah (Kasus) dan 15 bidan Puskesmas Ciamis (Kontrol). Pengambilan data ketepatan dilakukan dengan menilai pengisian partograf menggunakan lembar ceklist (kelompok kasus dan kontrol), untuk penilaian kecepatan dilakukan menggunakan stopwatch saat ibu bersalin diobservasi ditentukan persalinan perlu dirujuk atau tidak. Analisis data dengan menggunakan uji independen t-test. Hasil penelitian dengan menggunakan Uji Mann Whitney pada variabel ketepatan dan kecepatan data diperoleh nilai p Value < 0,05 artinya ada perbedaan efektivitas yang signifikan antara partograf manual dan partograf digital dari aspek ketepatan dan kecepatan terhadap pengambilan keputusan klinik saat persalinan. Partograf digital lebih efektif dalam ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan.