Pembelajaran campuran merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi hak siswa selama pandemi COVID-19 melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Akan tetapi, kesenjangan digital telah menghambat sebagian siswa dalam memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Penelitian ini menggali pemahaman guru pendidikan anak usia dini tentang pembelajaran campuran, penerapannya, serta tantangan yang dihadapi guru, siswa, dan orang tua yangmelibatkan tiga Raudhatul Athfal di Kabupaten Bekasi, dengan latar belakang sekolah dan keluarga yang berbeda. Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis tipologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru memiliki tingkat pemahaman yang beragam tentang pembelajaran campuran dengan penerapan yang beragam pula. Guru, siswa, dan orang tua juga menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan pembelajaran campuran, yang terkait dengan ketersediaan perangkat TIK dan kemampuan dalam memanfaatkannya. Penelitian menegaskan perlunya upaya-upaya mengurangi kesenjangan digital mengingat perannya yang semakin penting dalam pembelajaran.