2015
DOI: 10.1155/2015/535490
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluation of Possible Genotoxic Activity of Dirithromycin in Cultured Human Lymphocytes

Abstract: Dirithromycin antibiotic is a 14-membered lactone ring macrolide and is widely used in medicine to treat many different types of bacterial infections. In the present study, the possible genotoxicity of dirithromycin was evaluated in cultured human lymphocytes by using sister chromatid exchanges (SCEs), chromosome aberration (CA), and micronucleus (MN) tests and also cell proliferation kinetics such as mitotic index (MI), replication index (RI), and nuclear division index (NDI) were analyzed for cytotoxicity. C… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2016
2016
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(1 citation statement)
references
References 23 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Diritromisin yang dihasilkan oleh T. harzianum merupakan salah satu antibiotik golongan makrolida yang memiliki spektrum luas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif. Diritromisin tersebut memiliki mekanisme antibakteri dengan dihidrolisis secara nonenzimatik menjadi 9-(S)-erithromycilamine, erythromycylamine akan menempel pada subunit 50S pada 70S ribosom bakteri yang menyebabkan penghambatan sintesis protein pada bakteri target (Kayraldiz et al, 2015). Selain itu, Wang et al (2012) menemukan bahwa Chaetomium globosum yang merupakan jamur endofit yang terdapat pada Curcuma wenyujin mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder berupa chaetoglobosin X. Chaetoglobosin merupakan suatu senyawa metabolit sekunder dari jamur yang digolongkan sebagai alkaloid, yang mengandung gugus 10-(indol-3-yl) dengan cincin makrosilik.…”
Section: Curcuma Dan Zingiberunclassified
“…Diritromisin yang dihasilkan oleh T. harzianum merupakan salah satu antibiotik golongan makrolida yang memiliki spektrum luas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif. Diritromisin tersebut memiliki mekanisme antibakteri dengan dihidrolisis secara nonenzimatik menjadi 9-(S)-erithromycilamine, erythromycylamine akan menempel pada subunit 50S pada 70S ribosom bakteri yang menyebabkan penghambatan sintesis protein pada bakteri target (Kayraldiz et al, 2015). Selain itu, Wang et al (2012) menemukan bahwa Chaetomium globosum yang merupakan jamur endofit yang terdapat pada Curcuma wenyujin mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder berupa chaetoglobosin X. Chaetoglobosin merupakan suatu senyawa metabolit sekunder dari jamur yang digolongkan sebagai alkaloid, yang mengandung gugus 10-(indol-3-yl) dengan cincin makrosilik.…”
Section: Curcuma Dan Zingiberunclassified