Smengenai mata, kulit, tulang , visera, susunan saraf pusat, dan sistem kardiovaskular.3 Sifilis kongenital terjadi pada bayi yang ditularkan ibunya yang menderita sifilis. Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat mengenai berbagai organ janin dan dapat mengakibatkan kematian. 4 Sifilis kongenital merupakan penyakit yang jarang dilaporkan. Di Amerika Serikat tahun 1997, didapatkan 3,2 kasus baru per 100.000 populasi.2 Di RSUPN Cipto Mangunkusumo, sejak tahun 1995 tidak didapatkan laporan mengenai kasus ini. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengingatkan kembali upaya diagnostik dan tata laksana pasien dengan sifilis kongenital.
KasusSeorang bayi perempuan, lahir di kamar bersalin Bagian Kebidanan dan Kandungan RSCM dari ibu ifilis pertama kali ditemukan di Eropa pada akhir abad ke-15 1 dan pada tahun 1905, Schaundinn dan Hoffman menemukan penyebab penyakit ini yaitu Treponema pallidum.2 Penyakit sifilis didapat ditularkan (acquired) melalui kontak seksual. Sifilis primer ditandai dengan adanya luka yang tidak nyeri, mengeras, dan sembuh dalam 7-10 hari. Sifilis sekunder ditandai dengan kelainan pada kulit dan membran mukosa yang terjadi selama 4-6 minggu. Jika berlangsung lama, lesi pada sifilis tertier dapat Seorang bayi perempuan yang menderita sebagai sifilis kongenital dilahirkan oleh ibu dengan diagnosis sifilis stadium II yang tidak mendapat pengobatan. Pada umumnya didapatkan hepatosplenomegali, ikterus, kelainan kulit, pseudoparalisis, anemia, trombositopenia maupun monositosis, pada pemeriksaan fisik maupun laboratorium namun, manifestasi klinis tersebut tidak ditemukan pada kasus ini. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa 50% bayi dengan sifilis kongenital asimtomatik. Pemeriksaan mikroskopik lapangan pandang gelap tidak dilakukan karena tidak didapatkan bahan pada bayi berupa sekret hidung maupun serum dari lesi kulit. Pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran radio luser di metafisis tulang femur kanan dan kiri disertai penebalan korteks, penebalan korteks juga tampak di humerus kanan; kelainan ini sesuai dengan sifilis kongenital. Pasien ini diobati dengan penisilin prokain 75 000 U/kali intra muskular satu kali sehari selama sepuluh hari. Pemantauan secara klinis dan pemeriksaan serologis perlu dilakukan secara berkala. Pada usia 51 hari, tidak didapatkan kelainan. Keadaan umum baik, didapatkan kenaikan berat badan 27 gram/ hari, dan penambahan tinggi badan 8 sentimeter dalam 51 hari. Pemantauan selanjutnya yang diperlukan adalah pemeriksaan klinis setiap bulan sampai bulan ke-3, kemudian bulan ke-6 dan ke-12 sesudah pengobatan dan pemantauan serologi VDRL direncanakan pada bulan ke-3 dan ke-6 untuk menilai keberhasilan terapi yang diberikan. Dengan terapi yang adekuat diharapkan komplikasi sifilis kongenital dini dan lanjut tidak terjadi.Kata kunci: sifilis kongenital, kandiloma akuminatum VDRL, TPHA