“…N0P0, tanpa inokulasi CMA dan tanpa pemupukan N, P, dan K; N0P1, diinokulasi CMA dan tanpa pemupukan N, P, dan K; N0P2, diaplikasi fungisida kimia dan tanpa pemupukan N, P, dan K; N1P0, tanpa inokulasi CMA dan dengan pemupukan N, P, dan K; N1P1, diinokulasi CMA dan dengan pemupukan N, P, dan K; N1P2, diaplikasi fungisida kimia dan dengan pemupukan N, P, dan K. kembangan penyakit yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lain. Peran CMA terhadap kesehatan tanaman telah banyak diteliti namun perannya dalam pengendalian penyakit yang menginfeksi daun masih dalam tahap penelitian dan menunjukkan hasil yang bervariasi (Gernns et al 2001), tanaman yang diinokulasi CMA cenderung lebih tahan terhadap patogen tipe nekrotrof (Fritz et al 2006;De La Noval et al 2007). Cendawan A. porri penyebab bercak ungu merupakan cendawan yang bersifat nekrotrofik, yaitu cendawan yang hidup dan berkembang pada sisa-sisa tanaman yang mati, dan apabila kondisi tanaman lemah, karena kekurangan unsur hara maupun cekaman lainnya maka dapat menyerang dan menimbulkan kerugian ekonomi (Woudenberg et al 2014).…”