Tyrosine kinase inhibitors (TKIs) telah direkomendasikan oleh National Comprehensive Cancer Network (NCCN) sebagai terapi lini pertama pada pasien non-small cell lung cancer (NSCLC) dengan mutasi EGFR, yaitu gefitinib (generasi pertama) dan afatinib (generasi kedua). Beberapa penelitian telah dilakukan terkait efikasi golongan TKIs ini, namun masih sedikit yang melakukan tinjauan sistematis (systematic review) secara khusus pada afatinib dan gefitinib. Systematic review ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara komprehensif terkait efikasi afatinib dan gefitinib sebagai terapi lini pertama. Database yang digunakan untuk mengidentifikasi studi yang relevan yaitu Science Direct, PubMed dan Google Scholar. Penelitian ini terbatas pada penelitian randomized control trial, penggunaan afatinib dan gefitinib sebagai terapi lini pertama, penggunaan afatinib dan gefitinib secara monoterapi serta artikel yang menggunakan bahasa Inggris. Penelusuran berbasis data elektronik menghasilkan 2089 artikel; 48 artikel yang sudah sesuai dengan judul dan abstrak, namun hanya 8 artikel yang sesuai dengan inklusi yang ingin ditinjau. Secara umum efikasi afatinib dan gefitinib lebih unggul dibandingkan kemoterapi berbasis platinum, dapat dilihat dari progression free survival dari kedua obat ini yang lebih lama dibandingkan kemoterapi berbasis platinum. Walaupun nilai overall survival-nya tidak begitu lebih baik, afatinib dapat memperlambat perkembangan tumor lebih baik dibandingkan gefitinib. Efek samping yang sering terjadi pada afatinib dan gefitinib yaitu ruam dan diare, sedangkan neutropenia, mual, anemia sering terjadi pada penggunaan kemoterapi berbasis platinum. Afatinib dan gefitinib memberikan efikasi yang lebih baik dibandingkan kemoterapi berbasis platinum, namun afatinib memiliki efikasi yang lebih unggul dibandingkan gefitinib dalam pengobatan lini pertama pada pasien NSCLC dengan mutasi EGFR.