ABSTRAKStudi dilakukan untuk mengembangkan metode perlakuan serta menentukan dosis efektif perlakuan panas kering dan iradiasi UV-C yang dapat mematikan cendawan model Microcyclus ulei pada biji dan bungkil kedelai tanpa merusak kandungan nutrisinya. Cendawan model yang digunakan ialah Colletotrichum gloeosporioides, Botryodiplodia theobromae, Fusarium oxysporum f. sp. niveum, dan Sclerotium rolfsii. Perlakuan iradiasi UV-C pada jarak 15 dan 30 cm dari lampu UV-C dengan waktu dedah 12 dan 24 jam tidak efektif membunuh biakan semua cendawan model uji di medium PDA. Perlakuan panas kering pada suhu 55 °C selama 30 dan 60 menit efektif mematikan biakan C. gloeosporioides, B. theobromae, dan S. rolfsii pada medium PDA, kecuali F. oxysporum f. sp. niveum. Pengujian pada kedelai menunjukkan bahwa perlakuan suhu 55 °C selama 30 menit efektif mematikan konidia C. gloeosporioides, B. theobromae, dan F. oxysporum f. sp. niveum, tanpa merusak kandungan protein total kedelai, tetapi perlakuan panas kering pada suhu 60 °C selama 60 menit tidak efektif mematikan sklerotia S. rolfsii. Apabila sifat tahan M. ulei menyerupai S. rolfsii, akan diperlukan suhu dan waktu perlakuan panas yang lebih tinggi daripada yang dilakukan dalam pengujian ini.Kata kunci: Botryodiplodia theobromae, bungkil kedelai, dosis efektif, Colletotrichum gloeosporioides, Fusarium oxysporum f. sp. niveum, Sclerotium rolfsii
ABSTRACTThis study was carried out to develop treatment methods and determine the effective dose of dry heat treatment and UV-C irradiation to kill the fungus models of Microcyclus ulei on soybean grains and soybean meals without damaging its nutritional content. The fungus models used in this study were Colletotrichum gloeosporioides, Botryodiplodia theobromae, Fusarium oxysporum f. sp. niveum, and Sclerotium rolfsii. The results showed that UV-C treatment up to 12 and 24 hours exposure time at 15 and 30 cm from UV-C light was not effective to kill all fungus models in PDA. Dry heat treatment at 55 °C for 30 and 60 minutes was effective to kill cultures of C. gloeosporioides, B. theobromae, and S. rolfsii in PDA, except for F. oxysporum f. sp. niveum. Further experiments on soybean showed that dry heat treatment at 55 °C for 30 minutes was effective to kill conidia of C. gloeosporioides, B. theobromae, and F. oxysporum f. sp. niveum, without damaging its protein content. However, dry heat treatment at 60 °C for 60 minutes has been proved not effective to kill sclerotia of S. rolfsii. If M. ulei had the similar resistance as S. rolfsii, then it would need a higher temperature and time than used in this study to kill the fungus.