This report presents the case of a 10-year-old girl who was referred to the Siloam Hospital Lippo Village (SLVH) Dental Clinic 6 days after sustaining a severe traumatism that led to intrusion of the maxillary central and lateral incisors. The intruded teeth were repositioned by using surgical reposition and splinted. Endodontic treatment was performed 3 weeks after repositioning. The root canals were rinsed with 2.5% NaOCl, then calcium hydroxide dressing was placed. Splint was removed after 3 months. Definitive root canal fillings were accomplished 6 months later. The result implied that endodontic treatment until 9 months showed no periodontal complication, but 2 months later the teeth were slightly discolored. Further follow up should be made yearly for at least 5 years, because luxation injuries frequently do not show problems initially. In this case, surgical repositioning combined with endodontic treatment is a viable alternative treatment for severe traumatic intrusion in mature permanent teeth.
ABSTRAKPerawatan endodontik setelah perwatan bedah reposisi gigi insisif permanen intrusi pascatrauma. Laporan ini menggambarkan sebuah kasus trauma gigi berat pada seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang mengakibatkan intrusi insisif sentral dan lateral rahang atas, yang terjadi 6 hari sebelum ditangani di Klinik Gigi Rumah Sakit Siloam Lippo Village (SLVH). Reposisi gigi secara bedah dan penggunaan splin dilakukan untuk merawat gigi intrusi. Perawatan endodontik dilakukan 3 minggu setelah reposisi. Saluran akar diirigasi dengan larutan NaOCl 2,5% dan ditumpat sementara menggunakan kalsium hidroksida. Splin dilepas setelah 3 bulan. Perawatan saluran akar definitif dilakukan 6 bulan kemudian. Evaluasi perawatan endodontik 9 bulan setelah trauma tidak menunjukkan komplikasi, namun terjadi diskolorasi gigi 2 bulan berikutnya. Kontrol lanjutan dilakukan setiap tahun selama 5 tahun, karena biasanya trauma luksasi belum menunjukkan masalah pada di tahun-tahun pertama. Kombinasi reposisi bedah dengan perawatan endodontik merupakan perawatan yang diperlukan untuk menangai kasus intrusi gigi pascatrauma pada gigi yang sudah tumbuh sempurna.
Key words: endodontic treatment, intrusive luxation, surgical repositioning
PENDAHULUANTrauma gigi khususnya intrusi yang mengenai gigi permanen anterior baik pada anak-anak maupun orang dewasa sering kali menjadi masalah yang sulit bagi para dokter gigi dalam praktek sehari-hari. Andreasen, menyatakan bahwa Intrusi merupakan salah satu trauma luksasi gigi yang paling sulit dan jarang terjadi, hanya sekitar 0,3-1,9% dari seluruh injuri traumatik pada gigi permanen.1 Jarangnya kasus intrusi mengakibatkan terbatasnya penelitian-penelitian yang mendukung metode perawatan yang tepat. Sampai saat ini perawatan yang optimal dari luksasi intrusi selalu menjadi kontroversial, dan keberhasilannya masih diperdebatkan karena kompleksnya komplikasi yang terjadi paska perawatan.2,3 Bila gigi intrusi tidak segera dirawat, dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak, sehingga orang tua s...