This study aims to analyze the attitudes of consumers towards Islamic and conventional credit cards. Using online questionnaire survey data from 51 respondents in Surabaya, East Java, the study revealed that most consumers possessed credit cards because of their convenience factor, relationship with their existing bank, and card salesmen. Therefore, the sale is the most powerful way to invite the community to have an Islamic credit card. Many customers do not care whether their credit cards are Islamic based or not, as long as the salesman promoted cards to them and the cards are able to meet their personal needs, especially for sales and purchase transactions online, they will utilize the cards. The large number of Muslims in Surabaya should be a share of the lucrative market for Islamic credit cards. Therefore, the education about the Islamic manner of consumption and the dangers of usury should be promoted in Surabaya.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap kartu kredit syariah dan konvensional. Dengan menggunakan data survei kuesioner online dari 51 responden di Surabaya, Jawa Timur, penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar konsumen memiliki kartu kredit karena faktor kenyamanan, adanya hubungan baik dengan bank, dan adanya penawaran dari pihak pemasaran. Oleh karena itu, penjualan adalah cara paling ampuh untuk mengajak masyarakat daam memiliki kartu kredit syariah. Banyak pelanggan tidak peduli apakah kartu kredit mereka berbasis syariah atau tidak, asalkan salesman mempromosikan kartu kepada mereka dan kartu tersebut dapat memenuhi kebutuhan pribadi mereka terutama untuk transaksi penjualan dan pembelian secara online, mereka akan menggunakan kartu tersebut. Jumlah penduduk Muslim yang besar di Surabaya harus menjadi bagian dari pasar yang menguntungkan untuk kartu kredit syariah. Oleh karena itu, pendidikan tentang cara konsumsi Islam dan bahaya riba harus dipromosikan di Surabaya.