Pendahuuan : Penularan penyakit Tuberkulosis (TBC) kepada masyarakat sekitar khususnya keluarga sangat tinggi, hal ini akan menjadikan tingginya kasus baru dan kasus gagal pengobatan yang berdampak pada kejadian Multi Drug Resistance (MDR)
Tujuan : Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kegagalan pengobatan Tuberkulosis berdasarkan teori Health Promotion Model.
Metode : Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan Variabe independen persepsi keuntungan perilaku, persepsi hambatan perilaku, persepsi kepercayaan atas kemampuannya, perilaku berhubungan dengan pengaruh, pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional, sedangkan variabel dependen yaitu keberhasilan pengobatan. Populasi yang digunakan seluruh pasien TBC di Puskesmas Agats Distrik Agats Kabupaten Asmat dengan sampel 34 orang. Pemilihan sampel menggunakan metode Consecutive sampling. Uji statistic menggunakan uji ANOVA.
Hasil : Berdasarkan teori Health Promotion Model faktor keberhasilan pengobatan TBC berasal dari persepsi keuntungan perilaku yang telah dilakukan 19 (61,3%). Hasil uji statistic didapatkan faktor keuntungan perilaku α = 0,539, faktor hambatan perilaku α = 0,866, faktor percaya kemampuan α = 0,0463, faktor pengaruh interpersonal α = 0,761, signifikasi keberhasilan pengobatan TBC pada faktor perilaku berhubungan pengaruh α = 0,001 dengan koefisioen korelasi 0, 508 dan Pengaruh Situasional dengan α = 0,003 dengan koefisien korelasi 0,484. Hal tersebut menunjukkan faktor yang berpengaruh adalah faktor hubungan pengaruh dan faktor pengaruh situasional.
Kesimpulan : Faktor aktifitas hubungan dengan pengaruh dan faktor personal mempengaruhi keberhasilan pengobatan TBC, untuk itu diperlukan program terstruktur edukasi klien dan program bantuan biaya hidup penderita TBC untuk mendukung kesuksesan pengobatan.