Analytical models for wooden-doweled joints need to be developed. The objective of this research is to determine whether the strength of wooden-doweled joints can be well predicted by equations developed for steel-doweled joints. In this experiment, various connection parameters, such as dowel diameter, species of the wooden dowel, and angle of joints, are studied. The joint specimens are loaded in a quasi-static state with four replications each. A5% offset diameter method is used to determine the lateral load resistance of the tested joints, while the predictions are evaluated by equations given in Indonesian National Standard (SNI) 7973-2013 and the European Yield Model (EYM). The results show that experimental lateral resistance is greater than that of the SNI prediction and is between the EYM prediction of elastic and the plastic conditions of the wooden dowel. Lateral load resistances given by the SNI and the elastic condition EYM are around 64.53% and 78.45% of the experimental result, respectively. In contrast to steeldoweled joints, the ductility coefficient of wooden-doweled joints increases as the dowel diameter increases. This is potentially due to the axial stiffness of the wooden dowels being relatively smaller than that of the wood member. Joint failure occurs due to plastic bearing deformation in the wood member surrounding the dowel, followed by the formation of two plastic hinges in the wooden dowel.
AbstrakTahanan Lateral Sambungan Kayu LVL Sengon dengan Alat Sambung Pasak Kayu. Sambungan kayu dengan pasak kayu perlu dikembangkan khususnya terkait dengan model analisisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah kekuatan sambungan kayu sistem pasak kayu dapat diprediksi dengan persamaan yang dikembangkan dengan sambungan baut besi atau tidak. Pada penelitian ini, parameter kekuatan sambungan dikaji dengan melakukan variasi diameter pasak, berat jenis pasak dan sudut sambungan. Pengujian sambungan dilakukan secara quasi-statik monotonik dengan empat sampel ulangan. Metode offset 5% diameter digunakan untuk menentukan tahanan lateral sambungan eksperimen, sedangkan prediksinya dilakukan dengan persamaan SNI 7973-2013 dan EYM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahanan lateral eksperimen lebih besar dibandingkan dengan prediksi SNI dan berada di antara prediksi EYM kondisi elastis dan plastis pasak kayu. Tahanan lateral prediksi SNI dan EYM elastis berturut-turtu sebesar ± 64,53% dan ±78,45% dari nilai tahanan lateral eksperimen. Berbeda dengan sambungan kayu menggunakan baut besi, nilai daktilitas sambungan kayu dengan pasak kayu meningkat dengan penggunaan diameter pasak yang lebih besar. Hal tersebut sangat mungkin karena nilai kekakuan aksial (EA) pasak kayu jauh lebih kecil daripada kekakuan aksial batang kayu yang disambung. Kegagalan sambungan terjadi berupa rusak tumpu pada kayu sambungan serta terbentuknya dua sendi plastis (titik bengkok) pada pasak kayu.