2022
DOI: 10.30597/hjph.v3i3.22002
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Air, Sanitasi, Dan Higiene Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Permukiman Kumuh Kota Makassar

Abstract: Diare merupakan penyakit yang disebabkan kontaminasi mikroorganisme sepeti Rotavirus dan Escherichia coli. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian diare adalah air, sanitasi, dan higiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi air, kondisi sanitasi, dan praktik higiene ibu dengan kejadian diare pada balita di permukiman kumuh Kecamatan Tallo Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Populasi pada penelitian… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 9 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini menyebabkan, penyakit diare ditempatkan di posisi delapan, sebagai penyakit paling mematikan di dunia. Selain itu, penyakit diare merupakan penyumbang utama ketiga angka penderita dan penyebab kematian anak di seluruh dunia termasuk Indonesia [4] [11][12] [13].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini menyebabkan, penyakit diare ditempatkan di posisi delapan, sebagai penyakit paling mematikan di dunia. Selain itu, penyakit diare merupakan penyumbang utama ketiga angka penderita dan penyebab kematian anak di seluruh dunia termasuk Indonesia [4] [11][12] [13].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Balita rentan terkena diare karena daya tahan tubuhnya masih lemah sehingga bakteri dan virus mudah menyebar (Nurlaila & Susilawati, 2022). Kejadian diare dapat dipengaruhi oleh sumber air rumah tangga, pengelolaan air minum, kepemilikan tempat sampah, kepemilikan jamban, dan praktik higiene ibu terkhusus dalam praktik cuci tangan yang baik (Abidin et al, 2022).…”
unclassified