Stunting adalah tinggi badan anak lebih pendek jika dibandingkan dengan anak seusianya atau panjang/tinggi badan menurut usia kurang dari -2SD. Kejadian stunting masih menjadi permasalahan global, meskipun di Indonesia angka kejadian stunting terus mengalami penurunan namun angka kejadiannya masih tergolong tinggi. Banyak factor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak di Indonesia diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap ibu terhadap asupan nutrisi baik selama hamil maupun seelah anak lahir terutama saat awal kehidupan anak. Factor lain yang juga menjadi penyebab stunting yaitu usia ibu, praktik pengasuhan yang kurang baik, keamanan makanan, Pendidikan ibu dan pekerjaan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor penyebab stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak usia balita,berjumlah 50 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pengetahuan dan sikap. Alat yang digunkaan untuk menetukan stunting berupa timbangan, metlin dan grafik panjang/tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO. Data penelitian dianalisis menggunakan uji statistic Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan (p: 0,86, a: 0,05), sikap (p: 0,25, a: 0,05), usia (p: 0,531, a: 0,05), dan Pendidikan ibu (p: 0,52, a: 0,05) dengan kejadian stunting. Ada hubungan pekerjaan (p: 0,039, a: 0,05) dengan kejadian stunting pada anak dan nilai korelasi 0,295. Disarankan ibu mempertahankan pengetahuan tentang kebutuhan gizi anak dan untuk peneliti selanjutnya disaranakan untuk meneliti lagi faktor lain yang dapat mempengaruhi stunting anak terutama melihat seribu hari pertama anak.