Thai Tea merupakan minuman yang diminati oleh berbagai kalangan anak-anak maupun orang tua namun mengonsumsi minuman Thai Tea tanpa memperhatikan kebersihan dari minuman dapat menimbulkan efek bagi kesehatan. Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa pada tahun 2021 penyakit demam tifoid berada di urutan ke 9 penyakit terbanyak dengan jumlah 1.628 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah dan sanitasi tempat pengolahan minuman Thai Tea serta untuk mengetahui ada tidak nya bakteri Salmonella typhi pada minuman Thai Tea, dan diagnosis demam tifoid/tes widal pada penjamah di Kecamatan Baruga Kota Kendari Tahun 2022. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengembalian sampel menggunakan Random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 10 responden higiene penjamah terdapat 2 (20,0%) responden yang tidak memenuhi syarat yang memenuhi syarat 8 responden dengan persentase 80,0%, sanitasi tempat pengolahan terdapat 2 (20,0%) tempat pengolahan yang tidak memenuhi syarat dan yang memenuhi syarat sebanyak 8 dengan persentase 80,0% menurut Permenkes No. 942 Tahun 2003, minuman Thai Tea terdapat 1 (10,0%) minuman yang positif bakteri Salmonella typhi dan 9 (90,0%) sampel negatif bakteri Salmonella typhi, tes widal terdapat 9 (90,0%) penjamah positif demam tifoid dan 1 (10,0%) sampel yang menunjukkan hasil negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah higiene penjamah hampir selurunya telah memenuhi syarat dengan persentase 80,0%, sanitasi tempat pengolahan minuman memenuhi syarat dengan persentase 80,0%, kualitas minuman Thai Tea di Kecamatan Baruga Kota Kendari terdapat 1 sampel positif bakteri Salmonella typhi namun 9 dari 10 penjamah menderita penyakit menular demam tifoid.