Pulau Bali yang dikenal sebagai the last paradise in the world, merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia bahkan di mancanegara. Namun banyaknya kunjungan wisatawan juga memiliki dampak buruk, khususnya terjadinya penyempitan lahan hijau, peningkatan populasi, serta ancaman kepunahan binatang endemik. Hal yang menarik untuk dikaji yaitu adanya program UTARI yang berupaya menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut melalui program pemberdayaan petani. Oleh karena itu peneliti tertarik dalam mengkaji lebih dalam terkait strategi serta pelaksanaan program UTARI program UTARI dalam pemberdayaan masyarakat petani di tengah Kota Denpasar untuk mengatasi masalah permasalahan lahan serta permasalahan lainnya. Tulisan ini ditulis dengan berdasarkan pada penelitian deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Tulisan membahas strategi serta pelaksanaan program CSR PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai yang bernama "Eco-Edu Tourism Uma Lestari" sebagai upaya pencegahan dan penanganan dampak negatif dari keberadaan pariwisata di Bali. Program ini dilaksanakan di kawasan persawahan yang semakin sempit di Desa Peguyangan yang berada di Kota Denpasar. Terdapat 3 sub program yang dilaksanakan dalam program ini, yaitu eduwisata agrikultur, konservasi jalak bali, dan integrated farming system. Eduwisata agrikultur disusun dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan penyempitan lahan hijau di Kota Denpasar, Konservasi jalak bali disusun untuk menjaga dan melindungi jalak bali yang terancam punah, dan Integrated farming system dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi dari kelompok sasaran yang merupakan petani dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Ketiga sub program tersebut disusun saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.