Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia

Abstract

Pemerintah daerah berkewajiban untuk memastikan bahwa laporan keuangan mereka disajikan secara tepat waktu karena laporan keuangan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh publik untuk mengevaluasi kapabilitas pemerintah daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Ketepatan waktu laporan keuangan berperan penting dalam rangka pengambilan keputusan pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa waktu penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah kepada DPRD adalah 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir (Pasal 31 ayat 1). Untuk memenuhi ketepatan waktu laporan keuangan, Pemerintah Daerah dan auditor diharapkan dapat meminimalkan audit delay. Audit delay merujuk pada perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan (Subekti dan Widiyanti, 2004). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay pada pemerintah kabupaten/kota. Faktor-faktor tersebut yaitu ukuran pemerintah daerah, pengalaman pemerintah daerah dalam menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), jumlah temuan audit, dan opini audit yang diberikan oleh BPK RI atas laporan keuangan pemerintah daerah. Populasi penelitian seluruh pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Analisis data menggunakan regresi berganda. Hasilnya semua variabel berpengaruh terhadap audit delay baik secara parsial maupun simultan. Besar pengaruh semua variabel sebesar 70,9% sedang sebesar 29,1% dipengaruhi oleh variabel lain

Pengaruh Opini Audit, Temuan Audit, dan Karakteristik Daerah terhadap Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Sumatera

“…Opini audit WTP (unqualified opinion) menandakan adanya indikasi kabar baik terhadap laporan keuangan yang seharusnya dapat dilaporkan lebih cepat (Mclelland & Giroux, 2000). Sedangkan opini audit WDP (qualified opinion) menandakan adanya kabar buruk yang menyebakan perlambatan laporan keuangan (Daoud et al, 2014) Dewi & Pamudji (2013) menyatakan opini audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu LKPD, hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Muladi (2014) yang menyatakan opini audit berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu laporan keuangan.…”

“…Temuan audit dapat diartikan sebagai temuan berupa permasalahan pada laporan keuangan pada saat melakukan pemeriksaan di lapangan. Jumlah permasalahan yang ditemukan berpengaruh terhadap rentang waktu dalam menyelesaikan laporan audit (Muladi, 2014). Selain itu juga meningkatkan terjadinya risiko terhadap pengendalian internal dan prosedur dalam melaksanakan audit (Rachmawati, 2016).…”

“…Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muladi (2014) dan Putri (2016) yang menyatakan bahwa opini audit memiliki pengaruh negatif terhadap ketepatan waktu LKPD. Hal itu dikarenakan untuk bisa mendapatkan opini audit yang semakin baik pemerintah akan melakukan usaha dengan melakukan prosedur tambahan dalam menindaklanjuti rekomendasi yang ada pada periode sebelumnya, dengan begitu akan memerlukan tambahan waktu yang diperlukan dalam menyusun LKPD (Azahari & Sulardi, 2021).…”

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2016-2020

“…Menurut teori kepatuhan, pemerintah yang lebih besar sering mengungkapkan laporan keuangan mereka lebih cepat dan patuh daripada yang lebih kecil, sebagai akibat dari banyaknya sumber informasi yang mengalir dari akuntan dan sistem informasi yang lebih canggih (Purnomo, et al, 2018). Berlainan dengan temuan riset dari Wibowo,et al (2019) , Wafa, et al (2018), dan Vanesha et al (2020) menyatakan kalau ukuran pemerintah daerah berdampak dan signifikan pada Audit Delay. Pengelolaan keuangan akan menjadi lebih rumit karena volume transaksi keuangan yang akan memperpanjang proses pembuatan laporan keuangan.…”