Area persawahan Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, mencakup 5.235 hektar, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020. Banyak petani telah berubah pikiran setelah jambu kristal ditemukan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, banyak petani memilih menanam jambu kristal daripada padi. Sekitar 90 hektar sawah di Kecamatan Mirit telah diubah menjadi lahan jambu kristal. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini akan mengkaji keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal, dan menganalisis dampak faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan terhadap 77 responden yang dipilih melalui metode proporsional random sampling. Untuk menganalisis data statistik inferensial, uji regresi logistik digunakan dengan program IBM Statistics 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% atau 58 petani membuat keputusan secara rasional, dan 25% atau 19 petani lainnya membuat keputusan secara intuitif. Dalam penelitian ini, variabel seperti umur, lingkungan sosial dan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh petani padi saat memutuskan untuk beralih dari komoditas ke jambu kristal. Di sisi lain, variabel seperti luas lahan, pendapatan, dan tingkat pendidikan formal dan nonformal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh petani padi saat memutuskan untuk beralih ke komoditas lain.