2019
DOI: 10.31983/keslingmas.v38i2.4879
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Lingkungan Fisik Yang Berhubungan Dengan Angka Kuman Udara Di Ruang Rawat Inap Kelas I, Ii, Dan Iii RST Wijayakusuma Purwokerto Tahun 2018

Abstract: Hospital Is An Health Service Tool Which Is Possible Make A Healthcare Associated Infection (Hais) That Can Caused Of The Number Of Airborne Germs. Secondary Data Bacteriology Inspection Result Is point that the floor of 2nd class Srikandi Inpatient room is not full the condition, the result is 26 colony/cm2. The large of population is 67, while the large of sample is 35 sample. Analysis model that is used on this research is Rank Spearman. Data collection is done by measurement and observation. Mean of the me… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…In this study, the non-AC minimarket with a higher average humidity had a smaller average number of bacteria in the room at 294.3 CFU/𝑚 3 compared to the AC minimarket at 531.8 CFU/𝑚 3 . In a study (Kusumawardhani et al, 2018) on the relationship between physical factors and airborne bacterial counts, the highest humidity level in the second-class ward was associated with a higher bacterial count of 2150 CFU/𝑚 3 compared to the first-class ward at 2833.3 CFU/𝑚 3 , with the lowest humidity level among the wards being 54.17%.…”
Section: Relationship Betweenmentioning
confidence: 96%
“…In this study, the non-AC minimarket with a higher average humidity had a smaller average number of bacteria in the room at 294.3 CFU/𝑚 3 compared to the AC minimarket at 531.8 CFU/𝑚 3 . In a study (Kusumawardhani et al, 2018) on the relationship between physical factors and airborne bacterial counts, the highest humidity level in the second-class ward was associated with a higher bacterial count of 2150 CFU/𝑚 3 compared to the first-class ward at 2833.3 CFU/𝑚 3 , with the lowest humidity level among the wards being 54.17%.…”
Section: Relationship Betweenmentioning
confidence: 96%
“…Penyakit infeksi di rumah sakit disebut infeksi nosokomial. Gejala dapat dirasakan dalam rentang waktu 2 x 24 jam yang dapat disebabkan oleh bakteri nosokomial yaitu Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella sp., Pseudomonas aeruginosa (Cahyono et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk menjaga sirkulasi udara didalam ruang apabila AC dinyalakan sebaiknya jendela dan pintu dalam keadaan tertutup agar AC dalam ruang dapat bekerja secara optimal, begitupun sebaliknya apabila AC tidak dinyalakan sebaiknya jendela dan pintu dalam keadaan terbuka agar sirkulasi udara didalam ruangan berjalan dengan baik. Bila ventilasi alami tidak menjamin pergantian udara dengan baik, maka ruangan tersebut harus dilengkapi dengan exhauster fan, kipas angin atau AC.Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan dan Cahyono (2019) Dari total sebanyak 35 ruang di Ruang Rawat Inap Kelas I, II, dan III RST Wijayakusuma Purwokerto yang diukur, jumlah ruangan dengan ventilasi yang memenuhi syarat adalah sebanyak 34 ruang atau 97,10 %, sedangkan jumlah ruang dengan ventilasi yang tidak memenuhi syarat adalah sebanyak 1 ruang atau 2,90 % 14. Ruang kelas I Abimanyu menggunakan ventilasi mekanis berupa AC dan tidak menggunakan lubang ventilasi alami berupa jendela, sedangkan ruang kelas I Kresna menggunakan AC dan ventilasi mekanis berupa jendela yang dapat dibuka.Ruang kelas II ada yang menggunakan AC, kipas angin, dan atau keduanya.…”
unclassified