Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cukup berbahaya di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi secara global tahun 2019 sebesar 22% dari total penduduk dunia. Di Indonesia, prevalensi hipertensi sebesar 34,11%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Makassar prevalensi hipertensi tertinggi adalah Puskesmas Kassi-Kassi. Hipertensi membutuhkan manajemen penyakit jangka panjang oleh penderitanya. Manajemen diri berhubungan dengan perilaku penderita, salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen diri adalah self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan manajemen diri penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 303 responden yang didapatkan dari hasil pengukuran tekanan darah, pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan nilai signifikan (0.05). Berdasarkan karakteristik responden penderita hipertensi di Puskesmas Kassi-Kassi didominasi oleh perempuan 174 (57,4%), usia 45-49 tahun 70 (23,1%) dengan pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga 117 (38,6%), status pernikahan sudah menikah 251 (82,2%), memiliki riwayat keluarga hipertensi 215 (71,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan manajemen diri penderita hipertensi. Diharapkan penderita hipertensi dapat melakukan manajemen diri dengan baik dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan konsumsi obat hipertensi secara rutin serta menerapkan pola hidup yang sehat