Untuk meningkatkan kesejahteraan dalam pertanian diperlukan penyediaan sarana dan prasarana meliputi saluran dan pintu air. Kondisi saat ini adalah kurangnya pengawasan dan perawatan terhadap bangunan pintu air sehingga pintu air menjadi rusak. Tujuan dalam penulisan ini adalah mengetahui apakah tinggi bukaan pintu air memiliki pengaruh terhadap debit air dan mengetahui berapa bilangan Froude yang terjadi bila pintu air utama dibuka sesuai dengan tinggi tertentu. Metode yang di gunakan yaitu metode pengamatan, rumus manning dan rumus bilangan Froude. Hasil dari perhitungan didapatkan tinggi bukaan pintu air (ap) berpengaruh terhadap besarnya debit air. Debit air melalui pintu (Qp) yaitu 0,477 m3/s (ap = 30 cm) dan 0,197 m3/s (ap = 15 cm), sedangkan debit air pada hilir (Qt) yaitu 0,434 m3/s (ap = 30 cm) dan 0.170 m3/s (ap = 15 cm). Hal ini mempengaruhi kecepatan aliran, untuk bilangan froude melalui pintu (Frp) yaitu 0,037 (ap = 30 cm) dan 0,017 (ap = 15 cm) atau Frp<1, aliran subkritis, sedangkan bilangan froude pada bagian hilir (Frt) yaitu 0,030 (ap = 30 cm) dan 0,013 (ap = 15 cm) atau Frt < 1 , aliran subkritis.