Faktor yang mempengaruhi pembungaan pada mangga (Mangifera indica L.)

Fauzi, Ardika Albi; Sutari, Wawan; Nursuhud, Nursuhud; Mubarok, Syariful

doi:10.24198/kltv.v16i3.14340

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 8 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…bukan merupakan koleksi dengan pertumbuhan yang baik. Hal ini disebabkan karena faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan bukan hanya kesuburan tanah tetapi juga ketinggian, suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan curah hujan (Wiratmoko et al 2016;Fauzi et al 2017). Berdasarkan hasil analisis, tekstur tanah pada ketiga vak tersebut adalah liat karena rata-rata mengandung fraksi pasir 26%, debu 20%, dan liat 54%.…”

Section: Hasil Dan Pembahasan Habitat P Henryana DI Kebun Raya Bogorunclassified

KAJIAN KESESUAIAN HABITAT DAN IDENTIFIKASI SERANGAN HAMA PENYAKIT PADA Pelagodoxa henryana Becc.: STUDI KASUS DI KEBUN RAYA BOGOR

Wardani¹,

Astuti²,

Witono³

et al. 2022

BKR

View full text Add to dashboard Cite

Pelagodoxa henryana Becc. (Arecaceae) berasal dari Pulau Marquesas (Polinesia Perancis). Menurut Daftar Merah IUCN, status konservasi jenis ini adalah kritis (Critically Endangered-CR). Pertumbuhan enam spesimen koleksi ini di Kebun Raya Bogor (KRB) mengalami kendala karena faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian habitat dan identifikasi hama penyakit yang menyerang P. henryana di KRB. Data lingkungan tumbuh diperoleh dari Unit Registrasi KRB dan observasi langsung. Data tanah diperoleh dari hasil analisis sembilan sampel tanah dari lokasi tumbuh palem ini di KRB. Data hama penyakit dikumpulkan melalui pengamatan langsung. Seluruh data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di KRB menyerupai habitat alami palem ini, kecuali faktor naungan saja, sehingga perlu pemberian naungan agar paparan sinar matahari pada P. henryana dapat terjadi secara bertahap. Berdasarkan hasil analisis tanah, status kesuburan dan tekstur tanah di KRB kurang cocok untuk P. henryana, sehingga diperlukan pemberian pupuk dengan rasio N:P:K:Mg = 2:1:3:1, pemberian mulsa pada pangkal batang, dan pemberian kapur pertanian. Ada beberapa hama dan penyakit yang ditemukan pada palem ini, namun demikian kumbang janur dan kumbang nipah merupakan hama yang memberikan serangan yang paling signifikan. Kedua kumbang tersebut dapat dikendalikan dengan pemberian belerang dengan dosis satu sendok makan per liter air pada pucuk koleksi dengan gejala dan menginjeksikan pestisida dengan bahan aktif asefat 75% (AMCOTHENE 75 SP) dengan dosis 20 ml/pohon. Pemeliharaan rutin dapat dilakukan dengan memotong bagian-bagian tumbuhan yang sudah mati dan berwarna kecokelatan dengan hati-hati.

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasan Habitat P Henryana DI Kebun Raya Bogorunclassified

KAJIAN KESESUAIAN HABITAT DAN IDENTIFIKASI SERANGAN HAMA PENYAKIT PADA Pelagodoxa henryana Becc.: STUDI KASUS DI KEBUN RAYA BOGOR

Wardani¹,

Astuti²,

Witono³

et al. 2022

BKR

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kusumawati et al (2009), menyatakan bahwa hormon giberelin dapat memacu pembungaan dengan mengaktifkan gen meristem bunga dan menginduksi ekspresi gen pembungaan. Konsentrasi karbohidrat yang tinggi di tajuk selama fase vegetatif akhir mengakibatkan peningkatan rasio C/N yang dapat memicu pembungaan (Fauzi et al, 2017). Pada penelitian ini, durasi penggenangan 3 hari dan 10 hari menghambat pertumbuhan tanaman di awal fase vegetatif.…”

Section: Waktu Berbungaunclassified

Pengaruh Durasi Penggenangan terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Waktu Berbunga Cabai Merah Keriting Capsicum annum (L.) Varietas Jacko

Insani

Darmanti

Saptiningsih

2021

BAF

View full text Add to dashboard Cite

Cabai merah keriting (C. annum L.) merupakan salah satu komoditas holtikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Musim penghujan di Indonesia menyebabkan lahan pertanian tergenang sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen cabai. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh durasi penggenangan terhadap pertumbuhan vegetatif dan waktu berbunga cabai merah keriting (C. annum L.) varietas Jacko. Perlakuan terdiri dari kontrol, penggenangan durasi 1 hari, 3 hari, dan 10 hari. Masing-masing perlakuan menggunakan 5 ulangan. Desain penelitian menggunakan RAL satu faktor yaitu durasi penggenangan. Analisis data setelah perlakuan penggenangan menggunakan uji T taraf signifikansi 5% dan analisis data setelah periode pemulihan 30 hari menggunakan one-way ANOVA yang dilanjutkan ke uji LSD taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan panjang akar, jumlah daun, ukuran daun, perubahan warna daun, tinggi tanaman, bobot segar akar, dan bobot segar tajuk tanaman setelah perlakuan penggenangan. Diakhir periode pemulihan terjadi peningkatan pertumbuhan vegetatif pada semua perlakuan. Peningkatan durasi penggenangan menurunkan pertumbuhan vegetatif tanaman dan menunda waktu pembentukan tunas bunga. Pertumbuhan akar dan jumlah daun selama periode pemulihan merupakan faktor penting dalam adaptasi tanaman terhadap penggenangan. Capsicum annum L. is a horticultural commodity that has high economic value. The rainy season in Indonesia caused agricultural land to be flooded, which affected chili pepper's growth and yield. The purpose of this study was to examine the effect of flooding duration on vegetative growth and flowering time of C. annum L. var. Jacko. The treatments consisted of control, flooding duration of 1 day, three days, and ten days. Each treatment used five replications. The research design used one-factor RAL, namely the duration of flooding. Data analysis after flooding treatment used the T-test with a significance level of 5%, and data analysis after the recovery period used one-way ANOVA followed by the LSD test with a significance level of 5%. The results showed a decrease in root length, leaf number, leaf size, leaf color change, plant height, root fresh weight, and shoot fresh weight after flooding treatment. At the end of the recovery period, there was an increase in vegetative growth in all treatments. Increasing the duration of flooding reduces the vegetative growth of plants and delays the time of flower bud formation. Root growth and number of leaves during the recovery period are important factors in plant adaptation to flooding.

show abstract

“…However, more flowering and fruiting usually occur in the dry months (June-August). According to Fauzi et al (2017), environmental factors such as temperature and light intensity strongly influences in triggering the flowering.…”

Section: Phenology Of Flower and Fruit Developmentmentioning

confidence: 99%

“…Air temperature is an important environmental factor because it affects plant growth and plays a role in almost all growth processes (Fauzi et al 2017). Temperature is an aspect of intensity of heat energy.…”

Section: Phenology Of Flower and Fruit Developmentmentioning

confidence: 99%

Phenology and potential reproduction of turi (Sesbania grandiflora) at Cibinong, Bogor, Indonesia

Syamsuwida¹,

Aminah²

2020

Nusantara Biosci

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Syamsuwida D, Aminah A. 2020. Phenology and potential reproduction of turi (Sesbania grandiflora) at Cibinong, Bogor, Indonesia. Nusantara Bioscience 12: 13-20. Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) is one of a prospectus energy woody species to be developed in establishing renewable energy base forest plantation. The development of this species cannot be separated from the basic information of its reproductive biology. The study was aimed to evaluate flowering phenology and reproductive potency of S. grandiflora so that information could be elaborated to estimate the fruit production potential produced. The research method was carried out by direct observation of samples of flowering trees. Data were analyzed descriptively. The number of tree samples observed for flower and fruit development and reproductive success of 10 trees, from each tree were observed three flowering branches distinguished from the west and east branches. The results showed that S. grandiflora did not experience generative bud dormancy so that flower initiation was thought to occur throughout the year and could flower and bear fruit throughout the year. S. grandiflora at the observation location has a flowering-fruiting development cycle of about 3-4 months which begins with the emergence of generative bud at the time of the observation in April and developed into flower shoot in the same month. Blooming flower (anthesis) in May, develop into young fruit in June. Mature fruits can be harvested in June-July. The reproductive potency of S. grandiflora was low with a value of fruit set (fruit/flower ratio) at the eastern and western branches were 19% ± 0.07 and 17%±0.06 and seed set (seed/ovule ratio) of 87% ± 0.12 and 83% ± 0.16, respectively. Reproductive success was 18% ± 0.07 for the eastern branches and 17% ± 0.05 for the western branches. Most reproductive variables of S. grandiflora did not show a significant difference between the eastern and western branches (P>0.05), except for fruit number (P<0.05).

show abstract

Faktor yang mempengaruhi pembungaan pada mangga (Mangifera indica L.)

Cited by 3 publications

References 8 publications

KAJIAN KESESUAIAN HABITAT DAN IDENTIFIKASI SERANGAN HAMA PENYAKIT PADA Pelagodoxa henryana Becc.: STUDI KASUS DI KEBUN RAYA BOGOR

KAJIAN KESESUAIAN HABITAT DAN IDENTIFIKASI SERANGAN HAMA PENYAKIT PADA Pelagodoxa henryana Becc.: STUDI KASUS DI KEBUN RAYA BOGOR

Pengaruh Durasi Penggenangan terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Waktu Berbunga Cabai Merah Keriting Capsicum annum (L.) Varietas Jacko

Phenology and potential reproduction of turi (Sesbania grandiflora) at Cibinong, Bogor, Indonesia

Contact Info

Product

Resources

About