Farming Performance of Rice Farmer for Sustainable Agriculture and Food Security in West Kalimantan

Abstract

For more than three decades, domestic rice production was not able to meet its growing demand and showed in poor performance. This research aims to analyze the performance of rice farming in West Kalimantan. The research was conducted using descriptive methods through interviews. The data was analyzed to describe farmer personal character, skill and knowlwdge, risk analysis, and technical efficiency employing stochastic frontier model. This study proved that farmer had 3 to 6 years of pupilage attainment; used rainfed; widely used Ciherang seeds; most of them had 0.25-1.25 ha; only 20% of rice farming could achieve over 6.5 tons/ha. The distribution of technical efficiency showed that only 17.41% of rice farmer is able to achieve sufficient; while 60-70% of technical efficiency is achieved by 30.37% of rice farmer. However, the risk of production, prices, and income each was than 0.5.

Pelatihan Farm Record dan Evaluasi Resiko Usahatani untuk Peningkatan Kompetensi Petani Mandiri

“…Namun, pengelolaan usahatani oleh kelompok tani di Rasau Jaya, Kalimantan Barat khususnya kelompok tani "Sumber Lestari" menunjukkan kinerja keterampilan manajerial petani yang masih sangat rendah yang dibuktikan dengan sebagian besar capaian efisiensi teknis hanya sebesar 60-70%. [1] Disamping itu, petani dalam kelompok tani umumnya hanya secara intuitif menekankan pada aspek biaya dan penerimaan usahatani untuk tujuan pembiayaan input produksi dan tidak mampu membuat keputusan usahatani yang optimal. Kondisi ini dilatarbelakangi oleh tidak adanya data usahatani (farm record).…”

“…Disamping itu, petani juga menghadapi kendala internal seperti motivasi, pengalaman usahatani dan luas lahan garapan, pendidikan, karakateristik manajerial serta faktor eksternal seperti sarana dan prasarana. [1] [2] [3] Kondisi ini dilatarbelakangi oleh tingkat pemahaman petani terkait aspek manajemen pembiayaan dan resiko usahatani yang juga rendah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya temuan bahwa sebagian besar penguasaan lahan oleh sebagian besar petani dalam kelompok tani adalah 0,25-1,25 ha dan hanya sebagian kecil yang lebih dari 2,25 ha.…”

“…Hal tersebut diperkuat dengan adanya temuan bahwa sebagian besar penguasaan lahan oleh sebagian besar petani dalam kelompok tani adalah 0,25-1,25 ha dan hanya sebagian kecil yang lebih dari 2,25 ha. [1] Hal tersebut mengindikasikan adanya korelasi positif antara penguasaan lahan, produktivitas, dan pendapatan petani. Disamping itu, tingkat risiko produksi, harga, dan pendapatan usahatani oleh kelompok tani di Rasau Jaya pada beberapa usahatani juga rendah sehingga petani masih dapat memperoleh keuntungan meskipun produktivitasnya tidak terlalu tinggi.…”

“…Disamping itu, tingkat risiko produksi, harga, dan pendapatan usahatani oleh kelompok tani di Rasau Jaya pada beberapa usahatani juga rendah sehingga petani masih dapat memperoleh keuntungan meskipun produktivitasnya tidak terlalu tinggi. [1] Oleh sebab itu, upaya pelatihan farm record dan evaluasi resiko usahatani untuk peningkatan kompetensi petani yang mandiri melalui kelompok tani sangat diperlukan tidak hanya untuk mempromosikan penerapan metode penjadwalan pertanian, tetapi juga merombak rancangan dan sistem usahatani serta meningkatkan keterampilan petani dalam mengendalikan dan mengelola operasional usahatani secara lebih efisien. [4] Disamping itu, intensitas dan interaksi kerjasama dan hubungan sosial antar sesama anggota kelompok ternyata dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan usahatani dan mengembangkan kapasitas inovatif.…”

Productivity of three varieties of local upland rice on swidden agriculture field in Setulang village, North Kalimantan, Indonesia

“…Due to the increasing population, the demand for rice will continue to grow. Nurliza et al (2017) reported that approximately 90% of the total population of Indonesia consume rice as staple food. Unfortunately, for almost three decades, domestic rice production has been insufficient in meeting the demand that continues to grow.…”