“…Posisi teori ekspresi Croce-Collingwood yang sering dianggap tidak mampu untuk menangkap esensi seni dalam satu konsep teoritis, berusaha dipertahankan kembali melalui investigasi posisi ekspresi yang berbeda dan lebih luas: melalui penempatan ekspresi sebagai bagian dari fakultas imajinasi dan emosi sebagai fenomena dari perasaan atas pengalaman (Wiltsher, 2017), ataupun rekontekstualisasi teori ekspresi melalui kacamata fungsi seni sosial seni (Kobayashi, 2009). Analisa ulang atas pemikiran estetika Bell-Fry, yang sebelumnya banyak dikritik oleh pemikir post-modern melalui kacamata kritik linguistik, juga membawa relevansi baru pada teori formalisme sebagai tolak ukur seni.…”