Fenomena Childfree Pada Generasi Milenial Ditinjau Dari Perspektif Islam

Abstract

This research examines the childfree phenomenon in the millennial generation from an Islamic perspective. The research method used is library research with qualitative descriptive analysis techniques. Childfree is an agreement made by a husband and wife not to have children during their marriage. With the normative approach of the Qur'an and Sunnah, it can be seen that having offspring is a recommendation in Islam, not an obligation. So that childfree is not included in the category of prohibited acts, because every married couple has the right to plan and manage their household life including having children. Nevertheless, even though there is no verse that directly prohibits childfree, as a human being who believes in Allah SWT, the choice to be childfree can be said to be an unwise choice because Allah SWT guarantees the survival of each of his servants. In Islam children are seen as a gift to be grateful for because children are a gift from God. Every human being who is given the mandate to be a parent must carry out this role properly and in totality.

Fenomena Childfree Dalam Tinjauan Maslahah Mursalah (Studi Fenomenologi Terhadap Generasi 5.0)

“…Adapun kata mursalah dalam bahasa yaitu terlepas dan bebas, dalam hal ini dapahami terlepas dan bebas ketentuan yang memutuskan boleh atau tidaknya suatu perlakuan (Widyasari & Hidayat, 2022). Istilahnya Maslahah mursalah, yang dikemukakan oleh Abdul Wahhab Khallaf (Nuroh & Sulhan, 2022), ialah "hal-hal yang dianggap maslahat tetapi tidak ada ketegasan hukum untuk merealisasikannya dan tidak ada dalil tertentu yang mendukung ataupun menolak" sehingga diistilahkan maslahah mursalah (maslahah yang lepas dari dalil secara khusus). Selanjutnya Imam al-Ghazali mendefinisikan maslahat sebagai suatu hal yang mengundang manfaat dan terhindar dari kemudaratan.…”

Interpretasi Islam Atas Wacana Childfree Gita Savitri

“…Childfree dinilai kontradiktif dengan latar belakang budaya dan agama di Indonesia (Jenuri et al, 2022). Meskipun Indonesia adalah negara Timur yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, namun realitanya keberadaan childfree belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat Indonesia.…”

“…Meskipun tidak ada ayat Al-Qur'an yang menolak paham childfree secara langsung, perempuan yang memilih untuk childfree akan mendapat stigma negatif dari masyarakat karena dianggap menentang pandangan umum (Nuroh & Sulhan, 2022).…”

“…Mayoritas dari kelompok yang memilih childfree tersebut berasal dari negara-negara industri yang didasarkan pada isu kontrasepsi, naiknya partisipasi pekerja, dan pengurangan perbedaan jenis kelamin. Namun, tingkat childfree dinilai meningkat berdasarkan riset sebelumnya yang sudah dilakukan di negaranegara berkembang (Jenuri et al, 2022).…”

“…Berbagai alasan yang mendasari bolehnya childfree bukan berarti dapat menjadikannya sebagai tujuan utama dalam pernikahan. Islam tetap menganjurkan keberadaan anak ditengah hubungan suami istri agar mendapat keutamaan ibadah pernikahan dalam agama Islam (Nuroh & Sulhan, 2022). Oleh karena itu, hukum asal childfree yang mubah (boleh) dapat berubah seiring dengan beragam faktor yang melatarbelakangi keputusan tersebut (Akbar & Umam, 2021).…”