Filsafat Komunikasi Dalam Makrokosmos

Abstract

Aliran behaviourisme merupakan aliran yang berjasa dalam munculnya Aliran behaviourisme merupakan aliran yang berjasa dalam munculnya keberadaan ilmu komunikasi. Behaviourisme merupakan derivasi dari positivisme yang berupaya mengidependisikan ilmu-ilmu dari filsafat dengan objek material dan objek formal masing-masing. Berkat dukungan behaviourisme dan positivisme itu komunikasi menjadi ilmu yang merdeka dari filsafat. Filsafat komunikasi adalah ilmu pengetahuan yang menelaah secara mendasar mengenai keilmuan komunikasi dari historisnya, teori-teorinya, metode-metodenya, prinsip-prinsip metodologi yang digunakan, sampai pada semua hal yang terkait pada cakupan komunikasi. Sedangkan makrokosmos adalahilmu yang membahas keseluruhan alam semesta. Terdapat perbedaan yang mendasar tentang alam antara pandangan filsafat Barat dengan pandangan filsafat Islam. Dalam pandangan filsafat Barat, alam terjadi dengan sendirinya <em>(by nature)</em>. Sedangkan dalam pandangan filsafat Islam, alam terjadi karena ada yang menjadikan yaitu Allah. Tulisan ini mejelaskan bahwa ternyata alam semesta ini, baik biotik (tumbuhan, hewan, manusia) maupun abiotik (tanah, air, udara, dan sinar matahari) semuanya dapat berkomunikasi. Berkomunikasinya alam ini dijelaskan melalui penelitian ilmiah dan dipertegas lagi dari Alquran dan Hadist.

Application of Cosmology Concepts to Nias Cultural Park Planning

“…Apart from an astronomical perspective, cosmology also allows it to be discussed from various perspectives such as history, philosophy, or archaeology. Cosmology is closely related to metaphysics and macrocosm [10]. Cosmology is the study of the concept of the relationship between the universe (macrocosm) and the human world (microcosm) [11].…”

The Values of Tauhid Education in Rejang’s Culture of Serambeak

“…Apart from that, culture is a place to protect ideals and how collective action is mutually designed to cope with social forces arising from the macrocosm and within communities (Setiawan, 2019). Culture may be used to assess a society's strengths and weaknesses.…”