Usahatani kopi arabika di Desa Catur ialah salah satu mata pencaharian penting penduduk setempat. Misi dari riset ini guna mengetahui seberapa besar pendapatan serta bagaimana kelayakan usahatani masing-masing subak di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Metode analisa informasi yang dipakai yakni deskriptif kuantitatif, tanpa membuat pertimbangan, ataupun mengaitkan dengan variabel yang lain. Terdapat 2 kategori data yang digabungkan, ialah data primer serta sekunder. Cara pengumpulan data yang dipakai yakni studi pustaka dan wawancara. Kemudian dari data-data yang didapatkan dimasukkan kedalam perhitungan sesuai dengan parameter dan indikator yang ada untuk mendapatkan variabel yang dicari. Berdasarkan hasil analisis, tingkat pendapatan petani kopi di Subak Tri Guna Karya, Wanasari Kenjung, dan Tri Karya Nadi selama proses produksi sebesar Rp22.569.926,00, Rp20.130.000,00, dan Rp14.969.412,00. Total penerimaannya sebesar Rp36.944.444,00, Rp29.475.000,00, dan Rp22.764.710,00. Sedangkan total biayanya sebesar Rp13.981.481,00, Rp9.345.000,00, dan Rp7.795.294,00. Berdasarkan R/C Ratio, B/C Ratio, dan BEP, ketiga subak tersebut menunjukkan nilai 1 yang artinya usahatani kopi di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli bermanfaat serta layak untuk diusahakan. Dari hasil analisis yang didapat, disarankan petani kopi perlu lebih memperhatikan biaya produksinya, agar pendapatan petani tidak turun, serta petani pun diharapkan mengetahui keterampilan dan teknologi budidaya kopi yang tepat guna mencapai produksi yang lebih tinggi.