“…Ada beberapa proxy yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas laporan keuangan. Proxynya antara lain manajemen laba melalui akrual (Bajra & Cadez, 2017;Choi & Pae, 2016;Mbobo & Ekpo, 2016;Surianti & Yadiati, 2017), kemampuan akrual untuk memprediksi arus kas masa depan (Chen & Gong, 2019;Choi & Pae, 2016;Kythreotis, 2014), dan conservatisme (Choi & Pae, 2016), ketepatwaktuan (Arieftiara & Utama, 2018;Susanti, 2017), kualitas laba Chen & Gong, 2019;Lin, Jiang, Tang, & He, 2015), manajemen laba dengan menggunakan Abnormal Loan Loss provision ABLL (Olowokure et al, 2016), relevansi nilai, diukur dengan nilai pasar perusahaan (Aderin & Otakefe, 2015;Khanna, 2014), biaya audit (Chen & Gong, 2019), perataan laba (Riediger, 2018), nilai prediktif absolut (Krismiaji, Aryani, & Suhardjanto, 2016), akrual Discretionary absolut (Krismiaji et al, 2016;Martínez-Ferrero, 2014) .…”