Terung (Solanum melongena) merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dibudidayakan secara luas. Salah satu kendala budi daya tanaman terung ialah adanya infeksi virus yang menyebabkan penyakit. Pada beberapa pertanaman terung di Bengkulu ditemukan gejala sistemik mosaik kuning yang mirip dengan infeksi Begomovirus pada cabai. Penelitian bertujuan mendeteksi dan mengidentifikasi penyebab gejala mosaik kuning pada tanaman terung di Bengkulu yang diduga disebabkan oleh Begomovirus dan berasosiasi dengan betasatelit. Sampel diambil secara purposive dari pertanaman terung di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Rejang Lebong. Deteksi virus dilakukan dengan metode PCR menggunakan primer universal Begomovirus dan primer spesifik betasatelit serta identitas virus dikonfirmasi dengan perunutan sikuen DNA. PCR dengan primer universal Begomovirus dan betasatelit berhasil mengamplifikasi DNA berturut-turut berukuran ±912 pb dan ±1300 pb dari sampel daun yang bergejala mosaik kuning, malformasi daun, dan penebalan tulang daun. Berdasarkan hasil perunutan DNA sampel dari Bengkulu Utara dan Kepahiang menunjukkan homologi tertinggi berkisar 99% dengan Tomato yellow leaf curl Kanchanaburi virus (TYLCKaV) asal Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Hasil deteksi dan identifikasi ini merupakan laporan pertama infeksi TYLCKaV dan asosiasinya dengan betasatelit Begomovirus pada terung di Bengkulu.