Flash Flood Hazard Mapping Based on Analytic Hierarchy Process for a Complex Terrain: A Case Study of Chu Lai Peninsula, Vietnam

Pham, Thi Lan; Tong, Si Son; Nguyen, Viet-Nghia

doi:10.1007/978-3-031-17808-5_35

Cited by 1 publication

(1 citation statement)

References 22 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Analisis multi-kriteria (MCA) adalah salah satu teknik analisis keputusan yang paling banyak digunakan di lingkungan GIS (Al-Taani et al, 2023), khususnya dalam studi bencan alam (Jozaghi et al, 2018). MCA berbasis GIS dapat dianggap sebagai seperangkat teknik dan prosedur yang mengubah dan menggabungkan data geografis dan preferensi pembuat keputusan untuk mendapatkan informasi pengambilan keputusan (Pham et al, 2023). Integrasi MCA dengan GIS untuk menganalisis zona bahaya banjir bergantung pada distribusi geografis alternatif dan pertimbangan nilai yang tergabung dalam proses pengambilan keputusan, dan menyediakan peta dasar untuk perencanaan dan perumusan yang lebih fleksibel dan keputusan risiko yang akurat (Doeffinger & Rubinyi, 2023).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pemodelan Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Sirimau Menggunakan Metode Multi-Criteria Analysis (MCA)

Philia

Septory²,

Somae³

et al. 2023

JPWK

View full text Add to dashboard Cite

Kecamatan Sirimau merupakan salah satu kecamatan di Kota Ambon yang sering terjadi banjir. Salah satu upaya awal untuk mitigasi bencana banjir yaitu dengan memetakan daerah rawan banjir di Kecamatan Sirimau. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan daerah rawan banjir Di Kecamatan Sirimau menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Variabel-variabel penyebab banjir yang digunakan yaitu kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan lahan, buffer sungai, jenis tanah dan curah hujan yang kemudian dilakukan overlay menggunakan metode Multi-Criteria Analysis (MCA). Bahaya banjir di Kecamatan Sirimau dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas tinggi yang memiliki luas 540,09 ha atau 14,59%, kelas sedang seluas 1.607,14 ha atau 43,41% dan kelas rendah seluas 1.555,34 ha atau sebesar 42,01%. Daerah permukiman yang terdampak banjir di Kecamatan Seirmau berada pada kelas sedang seluas 660,16 ha (58,20 %) dan kelas tinggi yaitu seluas 474,21 ha atau sebesar 41,80 %. Desa yang memiliki presentasi luasan bahaya banjir terbesar pada setiap kelas bahaya banjir yaitu Desa Batu Merah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk metigasi bencana banjir kedepannya.

show abstract