Deteksi estrus yang tepat pada kambing akan menentukan keberhasilan inseminasi buatan (IB). Rectovaginal endoscopy (RVE) merupakan alat deteksi estrus pada kambing yang dimodifikasi dengan perpaduan spekulum yang dilengkapai kamera terhubung dengan layar monitor. Alat RVE ini membantu peternak memastikan saat IB yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Rectovaginal endoscopy (RVE) untuk mendeteksi gejala estrus pada kambing-domba dan mengetahui gambaran estrogen selama siklus berahi kambing-domba. Metode penelitian dengan membandingkan deteksi estrus menggunakan kawin alami dengan pejantan (kelompok 1, kontrol) dengan konvensional/penglihatan mata langsung (Kelompok 2) dan RVE (kelompok 3). Masing-masing kelompok menggunakan 16 ekor kambing dengan ras jawa randu dengan Body Condition Score(BCS) 2,5-3 (kondisi bagus). Deteksi lendir dilakukan pada masing kelompok perlakuan dan diberi nilai (score). Setelah terdeteksi estrus, kelompok 2 dan 3 dilakukan inseminasi buatan (IB) sedangkan kelompok 1 kawin alami dengan pejantan. Data pengamatan estrus analisis secara deskriptif sedangkan data pengamatan lendir dianalisis menggunak Chie-Square. Koleksi serum darah untuk pemeriksaan kadar estrogen diambil pada hari ke-0, 3, 12, dan 15 siklus untuk mendapatkan gambaran kadar estrogen. Hasil deteksi estrus berdasarkan pengamatan lendir diketahui terdapat perbedaan signifikan diantara kelompok (P < 0,05). Pada hari ke-0 nilai profil hormon estrogen 36,14 pg/ml, tampilan gambar alat RVE menunjukkan lendir jernih bening dan terlihat banyak disaluran serviks sampai ke vulva. Hari ke-3 profil hormon estrogen 11,13 pg/ml, terlihat leleran pekat dan sedikit keruh dan hanya terlihat di sekitaran serviks. Hari ke-12 tampilan profil hormon estrogen 8,74 pg/ml terlihat lendir menjadi pekat keruh dan hanya terdapat di sekitar serviks. Hari ke-15 dengan tampilan hormon estrogen 15,82 pg/ml terlihat leleran bening dan hanya di sekitaran serviks. Disimpulkan bahwa penggunaan alat metode baru RVE memberikan pengaruh terhadap deteksi gejala estrus yaitu mampu mendeteksi lendir berdasarkan masing-masing fase siklus berahi.