Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani bagi manusia. Daging ayam secara umum memiliki kandungan lemak tidak jenuh, daging ayam juga memiliki tekstur daging yang kompak dan proteinnya sederhana sehingga mudah dicerna. Namun daging ayam juga dapat tercemar bakteri patogen Salmonella sp. yang dapat menyebabkan penyakit tipes atau demam tifoid yang terkontaminasi dari kurangnya kebersihan dan hygienitas pedagang atau lingkungannya. Dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri patogen Salmonella sp. dan menganalisis nilai cemaran bakteri patogen Salmonella sp. memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu negatif/25g pada daging ayam potong Pasar Tradisional, Pasar Modern, dan merek terkenal di Kota Medan serta menentukan nilai Prevalensi bakteri Salmonella sp. Metode Penelitian Total Plate Count (TPC). Untuk menghitung serta mengetahui keberadaan bakteri dalam suatu sampel uji, maka terlebih dahulu dilakukan uji identifikasi adanya keberadaan bakteri patogen Salmonella sp. dan untuk mengetahui jumlah nilai cemaran menggunakan Total Plate Count (TPC), kemudian diidentifikasi menggunakan uji pewarnaan gram, uji biokimia yang meliputi ; uji indol, uji MRVP, uji sitrat, uji urea, uji TSIA, dan uji LIA. Kemudian yang terakhir menentukan nilai Prevalensi bakteri Salmonella sp.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel daging ayam potong Pasar Tradisional dan Pasar Modern positif adanya keberadaan bakteri patogen Salmonella sp. dengan memperoleh Subgenus Salmonella Typhymurium pada N2H8 kode sampel APTL dan APTB, N3H15 kode sampel APTL, APTB, APMI serta memperoleh Subgenus Salmonella Thypi pada N3H15 kode sampel APMS dan nilai cemaran bakteri patogen Salmonella sp. melebihi ambang batas dan tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu negatif/25g. Dan nilai prevalensi yang diperoleh bakteri patogen Salmonella sp. pada daging ayam potong di Pasar Tradisional, Pasar Modern, dan merek terkenal secara berturut turut adalah 75%, 50%, dan 0%.