Abstrak Migrasi terjadi sebagai dampak pilihan rasional seseorang akibat sebuah tekanan atau hasrat untuk memperbaiki kualitas hidup. Dalam prosesnya, pelaku migrasi yang disebut migran akan mengalami sebuah adaptasi dengan lingkungan baru, yaitu di tempat tujuan migrasi. Adaptasi ini tentunya akan menghasilkan sebuah akulturasi budaya yang berdampak bukan hanya pada migran, namun juga pada masyarakat di lingkungan tempat bermigrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apa saja faktor penyebab yang memungkinkan terjadinya akulturasi budaya oleh proses migrasi dan apa saja dampak atau bentuk akulturasi budaya yang dihasilkan oleh proses migrasi. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dengan menggunakan berbagai artikel yang mengkaji masalah migrasi dan akulturasi budaya. Analisis dan penyajian datanya menggunakan deskriftif analisis, yang dilengkapi dengan bagan dan narasi serta sintesis dari peneliti. Hasil penelitian ini telah menunjukkan beberapa kesimpulan: Pertama, faktor-faktor yang dapat menyebabkan akulturasi budaya dalam proses migrasi adalah durasi migrasi, perkawinan, intensitas pergaulan, pendidikan, dan pendapatan. Sementara itu, bentuk-bentuk akulturasi budaya yang dihasilkan akibat proses migrasi, antara lain: bahasa, gaya bicara, gaya berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah, permukiman, pergeseran kepemilikan lahan, upacara adat pernikahan, agaman, dan konflik.