FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN CAIR DARI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Abstract

Abstrak : Sabun cair adalah sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang dibuat dari bahan dasar sabun dengan penambahan bahan lain yang diijinkan dan digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit yang dapat disebabkan oleh bakteri. Daun kersen mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari formulasi sabun cair ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi ekstrak 2,5%; 5% dan 7,5%. Metode ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan difusi cakram. Hasil uji organoleptis sabun berbau khas rossae, berwarna coklat, berbentuk cairan kental. Uji homogenitas semua formulasi homogen. Uji ketidaksukaan sabun cair terhadap warna konsumen tidak menyukai, pada segi bau dan tekstur konsumen menyukai. Uji pH hasilnya berkisar 9,44-9,50. Hasil uji tinggi dan kestabilan busa berkisar 93-95%. Hasil uji viskositas berkisar 1,50-4,10 dPa.s. Hasil uji antibakteri pada formulasi I konsentrasi ekstrak 2,5% mempunyai daya hambatnya 16,55 mm, formulasi II konsentrasi ekstrak 5% mempunyai daya hambatnya 17,82 mm, formulasi III konsentrasi ekstrak 7,5% mempunyai daya hambatnya 19,33 mm, dan kontrol positif sabun dettol mempunyai daya hambatnya 22,47 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil analisa data One Way Anova pada uji pH dan uji tinggi dan kestabilan busa menunjukkan tidak adanya perbedaan antara berbagai konsentrasi ekstrak sedangkan pada uji viskositas dan aktivitas antibakteri menunjukkan adanya perbedaan antara berbagai konsentrasi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L). Kata kunci : Sabun Cair, Daun Kersen, Antibakteri, Staphylococcus aureus

Isolasi dan Uji Aktivitas Bakteri Asam Laktat dari Produk Fermentasi Kombucha Teh Dalam Menghambat Bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Salmonella thypi

“…Bakteri Staphylococcus aureus merupakan Gram positif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu infeksi yang dapat ditandai dengan munculnya abses bernanah dan kerusakan jaringan (Kulla & Herrani, 2022). Bakteri Staphylocuccos aureus merupakan jenis bakteri yang dapat ditemukan pada manusia serta menyebabkan penyakit kulit dan keracunan makanan (Rollando, 2019).…”

Profil Bakteri Patogen dan Antibiotik pada Gangren Diabetes Melitus di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

“…Staphylococcus aureus merupakan penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindroma syok toksik (Warsa, 1994). Bisul atau abses seperti jerawat yang merupakan infeksi kulit di daerah folikel rambut, kelenjar sebasea, atau kelenjar keringat (Kulla & Herrani, 2022) Intemediet antibiotik pada spesies bakteri Proteus mirabilis tidak dapat mengindikasikan bakteri tersebut bersifat resisten atau sensitif karena antibiotik yang diuji tidak berpengaruh terhadap bakteri Proteus mirabilis. Hal ini dapat terjadi karena konsentrasi pada antibiotik yang digunakan terlalu kecil.…”

Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol Daun Kapuk (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

“…Ada dua jenis sabun mandi yaitu sabun mandi padat dan cair. Diera sekarang ini sabun cair!lebih populer dibanding sabun padat karena penyimpanannya lebih higienis, bentuknya menarik serta dapat dibawa kemana-mana (Dimpudus et al, 2017;Lailiyah & Rahayu, 2019).…”