Pendahuluan: Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi terapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari minyak atsiri. Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) dan Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) mengandung senyawa minyak atsiri yang berpotensi sebagai pestisida alami. Tujuan untuk memformulasikan lilin aromaterapi dari minyak atsiri serai wangi dan bunga cengkeh sebagai penolak nyamuk dengan variasi konsentrasi yaitu kontrol negatif, F1 (1%:3%), F2 (2%:2%), dan F3 (3%:1%). Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan membuat sediaan lilin aromaterapi, dengan uji evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji gelembung udara, uji waktu bakar,dan uji titik leleh. Pada uji kualitas lilin meliputi uji kesukaan aroma, uji efektifitas lilin terhadap nyamuk, dan uji terapi terhadap kualitas tidur menggunakan Smartwatch Mi Band 5. Hasil dari pengujian evaluasi sediaan telah memenuhi syarat. Aroma yang paling disukai adalah F2 (2%:2%). Efektivitas lilin sebagai repellent sangat optimal dalam mematikan nyamuk, dengan nilai terbaik yang mempengaruhi kematian nyamuk ditunjukkan oleh pelakuan F3 (3%:1%). Pada efektivitas lilin sebagai terapi terhadap kualitas tidur menujukkan adanya perubahan kualitas tidur yang semakin membaik, dengan nilai terbaik yang mempengaruhi kualitas tidur ditunjukkan oleh pelakuan F2 (2%:2%). Kesimpulan dari peneliti yaitu formulasi lilin aromaterapi dari serai wangi dan cengkeh dapat digunakan sebagai penolak nyamuk (repellent) dan juga meningkatkan kualitas tidur.