Ceremai (Phyllantus acidus) mengandung kaemferol, kuarcetin, mirisetin, pylantusol A, pylantusol B, asam sinamat, asam sitrat, asam ascorbat, asam galat, dan asam malat, sedangkan kulit buah semangka (Citrullus lanatus) mengandung retinol, tiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, dan asam askorbat. Keduanya mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah membuat formula serum dari kombinasi ekstrak buah ceremai dan kulit buah semangka yang stabil dan tidak mengiritasi serta menguji aktivitas antioksidannya. Buah ceremai dan kulit buah semangka dimaserasi dengan etanol 70%, pelarut diuapkan dengan evaporator. Masing-masing ekstrak pekat buah ceremai dan kulit buah semangka diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Ekstrak buah ceremai (EBC) dan kulit buah semangka (EKBS) dikombinasi ratio 1:1; 2:1 dan 1:2 dan dikembangkan formula serum berdasarkan hasil kombinasi dengan aktivitas antioksidan terbaik. Ratio EBC dan EKBS (2:1) memberikan nilai IC50 terbaik yaitu sebesar 73,775 ppm. Serum F1 mengandung 0.76 g EBC dan 0.5 g EKBS sedangkan F2 adalah dua kali dari F1. Aktivitas antioksidan serum F2 memilki aktivitas terbaik dibandingkan serum F1 dengan nilai IC50 sebesar 8,777% tidak berbeda jauh dengan kontrol positif yaitu produk serum yang telah beredar di pasar yang memiliki nilai IC50 6,342%. Formula serum F1 dan F2 berwarna coklat transparan, dengan aroma khas, pH serum F1dan F2 belum memenuhi standar SNI masing-masing sebesar 3,9 dan 3,7. Kedua formula serum memiliki kestabilan penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 25oC dan 4o C. Serum F2 menunjukkan adanya iritasi ringan pada kulit kelinci hal ini dipengaruhi oleh pH serum yang asam.