Berdasarkan kajian determinan kematian ibu oleh Balitbang Kemenkes RI pada tahun 2012 bahwa 4,1% kematian ibu di Indonesia terjadi karena abortus. Faktor risiko terjadinya abortus yaitu faktor janin, maternal dan eksternal. Walaupun hanya berkontribusi 15% terhadap kejadian abortus, faktor maternal penting untuk diperhatikan khususnya dalam upaya pencegahan kejadian abortus. Salah satu penyumbang kasus abortus yang cukup tinggi di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Banjar. Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh faktor maternal jarak kehamilan dan gravida terhadap kejadian abortus. Rancangan penelitian ini observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Kelompok kasus adalah semua ibu hamil yang mengalami abortus sebanyak 61 responden dan kelompok kontrol berjumlah 244 responden (1:4), penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada tahun 2022. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder, data dianalisis menggunakan uji chi square. Nilai P<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil penelitian menyatakan bahwa jarak kehamilan dan gravida tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian abortus (P>a), jarak kehamilan P = 0.405 dan gravida P = 0.341. Simpulan penelitian ini tidak terdapat pengaruh jarak kehamilan dan gravida terhadap kejadian abortus.
Kata Kunci: Abortus, Gravida, Jarak kehamilan