2015
DOI: 10.20886/jphka.2015.12.2.223-231
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR MENING KATKAN PERTUMBUHAN AWAL Aquilaria crassna Pierre ex Lecomte

Abstract: Aquilaria crassna, an exsotic plant species in Indonesia is naturally distributed in Cambodia, Laos, Thailand and Vietnam. The aim of this research was to determine the effectiv eness of arbuscular mycorrhizal fungi namely Glomus sp. 1, Glomus sp. 2 on height and diameter growth in both nursery and field. Experiment in the nursery was designed using completely randomized design while in the field using completely randomized block design with three treatments of control, Glomus sp. 1, and Glomus sp. 2. Results … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2015
2015
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Pengambilan yang berlebihan tanpa disertai penanaman, dikhawatirkan akan mengalami kepunahan atau kelangkaan pada masa mendatang (Astutik et al, 2019). Pengambilan komoditas Gaharu (Aquilaria crassna Pierre ex Lecomte) berlebihan dari alam tanpa diimbangi dengan penamanan menyebabkannya masuk daftar Red List International Union for Concervation of Nature (IUCN), sehingga perlu konservasi ex-situ (Irianto, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengambilan yang berlebihan tanpa disertai penanaman, dikhawatirkan akan mengalami kepunahan atau kelangkaan pada masa mendatang (Astutik et al, 2019). Pengambilan komoditas Gaharu (Aquilaria crassna Pierre ex Lecomte) berlebihan dari alam tanpa diimbangi dengan penamanan menyebabkannya masuk daftar Red List International Union for Concervation of Nature (IUCN), sehingga perlu konservasi ex-situ (Irianto, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan aplikasi mikrob menguntungkan lainnya seperti FMA belum pernah dilakukan ujicoba pada tanaman kihiang. Tanaman-tanaman kehutanan lainya juga berasosiasi dengan FMA antara lain yaitu Ploiarium alternifolium dan Calophyllum hosei (Turjaman et al, 2008), Mallotus paniculatus dan Albizia saman (Wulandari et al, 2014), Melia azedarach (Budi & Setyaningsih, 2013), Aquilaria crassna (Irianto, 2015a), Alstonia angustiloba (Irianto, 2015b), Toona sureni (Irianto, 2015c), Alstonia scholaris (Irianto, 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas FMA jenis Glomus sp.…”
Section: Effectivity Of Arbuscular Mycorrhizal Fungi On Plant Growth Ofunclassified
“…Keuntungan yang didapatkan para praktisi (pelaksana) penghijauan kehutanan di lapangan apabila menggunakan FMA pada produksi bibit di pesemaian adalah bibit tanaman bermikoriza lebih sehat dan kokoh, waktu pembibitan yang lebih singkat (Irianto, 2015a), bibit mempunyai daya adaptif yang tinggi untuk ditanam pada lahan marginal (Setiadi, 2009), tingkat ketahanan bibit/tanaman yang tinggi terhadap penyakit patogen tular tanah (Hage-Ahmed et al, 2013, Larsen et al, 2012, et al, 2 et al, Ismail 013, Kobra 2009, meningkatkan biomassa tanaman (Binu et al, 2015), serta mengurangi jumlah pupuk yang digunakan pada saat pembibitan maupun penanaman di lapang.…”
Section: Pertumbuhan Tanaman Mudaunclassified
See 1 more Smart Citation
“…The complexity of mycorrhizal associations requires a description of the diversity that affects the functionalization performance of these mycorrhizae. This description is essential for the use of mycorrhizae in agricultural, forestry and land restoration systems (Hartini et al, 2019;Nurbaity et al, 2017;Chalim, 2016;Irianto, 2015a;Irianto, 2015b).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%