“…Meskipun metafora kini mulai dianggap sebagai fenomena kognitif, tetapi sebagian besar ahli mempelajari metafora melalui bahasa, yakni lewat ekspresi linguistik dari ungkapan metaforis. Namun, dalam bahasa Indonesia studi metafora sebagian besar masih didominasi pada kajian sastra seperti puisi (Supriyadi, 2013;Ulya, Eko, & Mujiyanto, 2016), surat kabar (Nirmala, 2011(Nirmala, , 2012Sukarno, 2017), ceramah (Hartanto, 2018), lagu (Ranabumi, 2018) dan masih susah sekali ditemukan kajian metafora dalam wacana politik. Selain itu, sedikit sekali kajian metafora dengan pendekatan kognitif.…”