2013
DOI: 10.21831/ltr.v11i1.1141
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Fungsi Pragmatik Metafora Dalam Wacana Surat Pembaca Berbahasa Indonesia

Abstract: This study aims to describe the pragmatic functions of metaphors in the discourse of letters to the editor in Indonesian. The data were collected through non-participant observations using a note-taking technique. They were analyzed using referential, distributional, introspective, reflexive, and abducting inference techniques. The findings show that the metaphors in the discourse of letters to the editor show assertive, directive, and expressive pragmatic functions. Such functions indicate indirectness of mea… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
4

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
4
Order By: Relevance
“…Melalui penelitian yang menggali hubungan antara tindak tutur lokusi dengan penguatan karakter, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara implementasi dan efektivitas tindak tutur dalam membentuk karakter siswa di lingkungan pendidikan (Nirmala, 2013;Pamungkas et al, 2023;Taguchi & Yamaguchi, 2019). Sebagai contoh, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat menggunakan tindak tutur yang positif, seperti memberikan pujian, motivasi, atau memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membangun kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, dan nilai-nilai seperti kerja sama, kejujuran, dan menghargai perbedaan (Munawaroh, 2019;Pamungkas, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Melalui penelitian yang menggali hubungan antara tindak tutur lokusi dengan penguatan karakter, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara implementasi dan efektivitas tindak tutur dalam membentuk karakter siswa di lingkungan pendidikan (Nirmala, 2013;Pamungkas et al, 2023;Taguchi & Yamaguchi, 2019). Sebagai contoh, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat menggunakan tindak tutur yang positif, seperti memberikan pujian, motivasi, atau memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membangun kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, dan nilai-nilai seperti kerja sama, kejujuran, dan menghargai perbedaan (Munawaroh, 2019;Pamungkas, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Meskipun metafora kini mulai dianggap sebagai fenomena kognitif, tetapi sebagian besar ahli mempelajari metafora melalui bahasa, yakni lewat ekspresi linguistik dari ungkapan metaforis. Namun, dalam bahasa Indonesia studi metafora sebagian besar masih didominasi pada kajian sastra seperti puisi (Supriyadi, 2013;Ulya, Eko, & Mujiyanto, 2016), surat kabar (Nirmala, 2011(Nirmala, , 2012Sukarno, 2017), ceramah (Hartanto, 2018), lagu (Ranabumi, 2018) dan masih susah sekali ditemukan kajian metafora dalam wacana politik. Selain itu, sedikit sekali kajian metafora dengan pendekatan kognitif.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Supriyadi (2013) berfokus pada simbol-simbol dalam ruang persepsi manusia yang membentuk makna metaforis, sedangkan Ulya, Eko, W., dan Mujiyanto ( 2016) dan Ranabumi ( 2018) hanya mengkaji jenis-jenis metafora. Nirmala ( 2011Nirmala ( , 2012, Sukarno (2017), dan Hartanto (2018) telah menggunakan pendekatan kognitif, tetapi hanya untuk menemukan transfer makna antara ranah sumber ke ranah sasaran tanpa usaha untuk memahami fungsi kognitif dari tuturan metaforis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Lakoff dan Johnson, 2003) menjelaskan bahwa metafora merefleksikan apa yang dipikirkan, dialami, dan apa yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari (Nirmala, 2012a (El-Mishry, 2008: 176). Puisi ini menyampaikan kondisi Ridho pada saat itu yang sedang sedih.…”
Section: Beberapa Tokoh Mempunyai Pandangan Terhadap Metafora Dalam unclassified