Gambaran Kelekatan pada Remaja Akhir Putri di Panti Asuhan Tunas Bangsa Denpasar

Abstract

Kelekatan merupakan suatu hubungan emosional yang kuat, spesifik, dan terjalin dalam kurun waktu yang lama, serta saling terikat antara individu dengan figur lekat. Secara alamiah, remaja diasuh dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki orangtua lengkap sebagai figur lekat utama, namun faktanya kondisi keluarga yang tidak utuh, ataupun kondisi ekonomi yang kurang, menyebabkan beberapa remaja harus tinggal di panti asuhan dan terpisah dari orangtua bahkan sejak kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelekatan yang dialami oleh remaja akhir putri di Panti Asuhan Tunas Bangsa Denpasar.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi.Responden penelitian ini sebanyak 3 orang remaja akhir putri yang tinggal di Asuhan Tunas Bangsa Denpasar.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua responden mengalami pola kelekatan aman (secure attachment), dan satu responden mengalami pola kelekatan lepas (dismissing attachment). Kelekatan aman pada penelitianini dilatar belakangi oleh pola kelekatan yang sama pada masa awal kehidupan, cara pandang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, serta mampu menjalin kedekatan dengan orang lain. Kelekatan lepas dilatar belakangi oleh pola kelekatan menghindar (avoidant attachment) pada masa awal kehidupan, memiliki cara pandang positif terhadap diri sendiri, namun negatif terhadap orang lain, sehingga tidak mampu menjalin kedekatan dengan orang lain.
 
 Kata kunci: Kelekatan, Remaja akhir putri, Panti asuhan, Denpasar

Perbedaan Pengasuhan iAnak Kembar yang Diasuh Terpisah oleh Orang tua dan Nenek

“…Pengasuhan anak dalam keluarga memiliki hubungan yang sangat erat dengan tingkah laku lekat antara dengan anak yang diasuh (Paramitha & Widiasavitri, 2018). Kelekatan antara ibu dan bayi penting untuk tumbuh kembang seorang anak, karena memiliki dampak yang bersifat jangka panjang (Wijirahayu et al, 2016).…”

The Dynamics of Grief in Late Adolescence After Maternal Death in Terms of The Theory of Kübler-Ross

“…The age limit for adolescents according to the World Health Organization (WHO) is the age of 12-24 years (in Madinah et al, 2017). In Indonesia, general guidelines that can be used to determine the age limit for late adolescence are all individuals between the ages of 16-19 years and are unmarried (Sarwono in Paramitha & Widiasavitri, 2018). But Monks, et al (in Salamah, 2019) While the age of early adulthood, according to Hurlock, is at the age of 21 years.…”

The Contribution of Parental Attachment to Adolescent Moral Intelligence

“…Aspect of alienation from parents, showing alienation and anger from parents to adolescents and experiencing alienation from close relationships with parents. Bowlby & Ainsworth categorizes 2 (two) parental attachment styles, namely secure attachment and insecure attachment [17]. Individuals with secure attachment are confident, optimistic, and able to build close relationships with others.…”

“…Secure attachment is created when the aspects of trust and communication are high, and alienation is low [16]. If the individual fails to achieve a secure attachment, the individual will tend to withdraw from the environment, become uncomfortable around them, have excessive emotions, and become less dependent on others [17]. Insecure attachment is created when the aspects of trust and communication are low, and alienation is high [16].…”