Kurang tidur berkepanjangan pada lansia, dapat menyebabkan berbagai gangguan fisik dan mental, seperti meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi, dan perilaku bunuh diri. Gejala-gejala yang berhubungan dengan hipertensi mempengaruhi kualitas tidur seseorang menjadi buruk. Lansia yang dalam keadaan stres menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu kehidupan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan tingkat stres dan tekanan darah dengan kualitas tidur lansia hipertensi di RW 01 Kelurahan Jatisari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelatif melalui perhitungan chi-square. Ukuran populasi sebanyak 81 lansia, dan sample diambil menggunakan metode total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji statistik chisquare dengan α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur lansia (p = 0,000), dan adanya hubungan antara tekanan darah dengan kualitas tidur lansia (p = 0,001). Simpulan tingkatan stres kategori sedang memiliki signifikansi yang kuat (0,752) dan tekanan darah memiliki signifikansi yang sedang (0,475) dengan terjadinya kualitas tidur lansia hipertensi menjadi buruk. Saran memberikan intervensi yang tepat melalui pencegahan stres seperti mengkonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, melakukan aktivitas fisik, bersosialisasi, dan menghindari merokok. Serta diperlukan juga memanajemen stres pada lansia khususnya lansia dengan hipertensi dengan cara relaksasi otot progresif, nafas dalam, meditasi, yoga, musik relaksasi, dan seni relaksasi sehingga lansia dapat memiliki kualitas tidur yang baik.